Hot Borneo

Kasus Covid-19 Diprediksi Melonjak di Akhir Tahun, Banjarmasin Mesti Bersiap!

Dinkes Banjarmasin menanggapi soal prediksi kembali melonjaknya kasus Covid-19 pada momen libur Natal dan tahun baru 2023.

Featured-Image
Kasus Covid-19 di Kota Banjarmasin diprediksi meningkat pada akhir tahun. Foto-Apahabar.com/Bahaudin Qusairi

bakabar.com, BANJARMASIN - Dinkes Banjarmasin menanggapi soal prediksi kembali melonjaknya kasus Covid-19 pada momen libur Natal dan tahun baru 2023.

Kepala Dinkes Banjarmasin, Muhammad Ramadhan mengatakan, hal itu bisa saja terjadi sebab meningkatnya mobilitas warga di akhir tahun.

"Hal tersebut terjadi lantaran adanya kelonggaran yang dibuka pemerintah, sebagai upaya membangkitkan lagi geliat ekonomi yang dua tahun sebelumnya sempat terpuruk," kata Muhammad Ramadhan, Senin (5/12).

"Kita tidak bisa melarang orang yang punya duit untuk bepergian baik itu ke luar kota maupun ke luar provinsi," tambahnya.

Meski demikian, Ramadhan menilai kondisi tersebut tidak perlu ditanggapi dengan ketakutan yang berlebih. Karena, hal tersebut akan secara otomatis tertanggulangi jika masyarakat disiplin dalam bervaksin.

Misalnya, jika sudah harus menjalani dosis 1, 2 dan booster, Ramadhan mengimbau agar warga yang bersangkutan langsung saja datang ke Puskesmas terdekat.

"Kuncinya ada di situ semua. Jika warga menjalankannya secara disiplin, maka tubuh akan sempurna dalam menangkal paparan Covid-19. Termasuk varian baru," tekannya.

Bukan tanpa alasan. Dinkes Banjarmasin sendiri saat ini sudah memiliki banyak stok jumlah vaksin di UPTD gudang instalasi farmasi milik Dinkes Banjarmasin. 

"Mulai dari Pfizer sampai jenis Indovac yang sudah tersedia," ungkapnya. 

Selain bervaksin, Ramadhan juga mengatakan bahwa warga juga harus menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dan protokol kesehatan (prokes) secara disiplin dan benar. 

Ramadhan lantas berharap kondisi di akhir tahun 2022 ini bisa sejalan dengan apa yang diungkapkan Kementerian Kesehatan RI. Yakni sudah mencapai puncak dari penularan Covid-19 untuk varian omicron.

"Karena kita bisa melihat sendiri sekarang ini kan jumlah pasien Covid-19 di tempat kita saja sudah mulai menurun," imbuhnya.

Lantas, bagaimana persiapan rumah sakit di Kota Banjarmasin untuk mengantisipasi adanya lonjakan kasus Covid-19?

Terkait hal itu, dia mengaku jika seluruh rumah sakit di Banjarmasin sudah menyiapkan segala hal yang berhubungan dengan penanganan pasien Covid-19. Termasuk jumlah tempat tidur hingga ruang isolasi perawatan khusus.

RSUD Ulin sebanyak 187 bed, RSUD Anshari Saleh 24 bed, RSUD Sultan Suriansyah 14 bed, RS Suaka Insan 61 bed, RS Bhayangkara 12 bed, RS Siloam 6 bed dan RS Soeharsono sebanyak 42 bed.

"Total ada 346 tempat tidur yang kita sediakan. Dan nakesnya pun kita minta tetap standby. Selama status pandemi ini belum dicabut, mereka tetap kita siagakan," pungkasnya. 

Terpisah, Direktur RSUD Sultan Suriansyah, Muhammad Syaukani membenarkan bahwa pihaknya sudah siap dalam menghadapi ancaman lonjakan kasus yang biasanya terjadi di akhir tahun.

"Untuk kesiapan rumah sakit menghadapi lonjakan Covid, kita sudah mempersiapkan segala hal yang masuk dalam penanganan, seperti ruangan isolasi Covid-19, kebutuhan oksigen dan obat-obatan lainnya," ungkapnya.

Sementara itu, ancaman lonjakan kasus Covid-19 di akhir tahun ini ternyata juga menjadi atensi bagi anggota DPRD Kota Banjarmasin yang duduk di Komisi IV.

Ketua Komisi IV, DPRD Banjarmasin, Saut Nathan Samosir meminta agar hal tersebut mesti ditindaklanjuti secara serius oleh Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin. 

"Bila naik lagi di akhir tahun, pemko harus gencar melakukan himbauan-himbauan kepada masyarakat, baik melalui puskesmas maupun melalui media sosial dan cetak," harapnya.

Selain itu, ancaman tersebut juga harus direspon pemko dengan kembali menerapkan kebijakan wajib pakai masker jika kondisi sudah mulai mengkhawatirkan.

"Termasuk juga melakukan pembatasan kerumunan masyarakat secara khusus acara perkawinan dan acara lainnya," tekannya.

"Dan tidak lupa juga dinkes harus gencar melakukan vaksinasi dosis 1, 2 dan tiga (booster) kepada masyarakat yang belum mendapatkan vaksin. Supaya kekebalan tubuh kita bisa melawan covid," tandasnya.

Editor
Komentar
Banner
Banner