Hot Borneo

Karhutla Terjadi Lagi di Liang Anggang, Kabut Tipis Selimuti Banjarbaru

Karhutla benar-benar mengancam Banua. Malam ini, lahan di Pembataan, Liang Anggang Banjarbaru kembali terbakar.

Featured-Image
Petugas saat memadamkan api yang menbakar lahan di Banjarbaru. Foto-Manggala Agni

bakabar.com, BANJARBARU - Karhutla benar-benar mengancam Banua. Malam ini, lahan di Pembataan, Liang Anggang Banjarbaru kembali terbakar.

Para relawan, petugas BPBD Kalsel dan Banjarbaru, TNI/Polri, Manggala Agni, Brigdalkar Dishut Kalsel dan KPH Kayutangi saat ini tengah berjibaku untuk memadamkan api yang terus melahap lahan kering.

"Iya, rekanan dan petugas saat ini masih di lapangan," kata Kepala Regu Dua Manggala Agni Daops Kalimantan V Banjar, Agus Hartono, Minggu (25/6) malam.

Agus menuturkan, karhutla di Banjarbaru ini sudah 5 hari berturut-turut. Pihaknya pun menerjunkan 15 personel.

"Besok akan ditambah menjadi 40 personel dan Direktur Manggala Agni juga akan meninjau lokasi," katanya.

Dirinya membeber kendala di lapangan saat ini dalam pemadaman api. "Jauh dari sumber air dan akses menuju lahan yang terbakar cukup sulit," imbuhnya.

Lahan yang terbakar diperkirakan lebih satu hektare. "Tidak jauh dari permukiman warga, kurang lebih 2 kilometer lah," kata Agus.

Jika tidak segera dipadamkan, api bisa saja menjalar ke permukiman warga dengan jarak yang tak jauh itu.

Adapun suasana di kawasan Liang Anggang dan sekitarnya, Agus menyatakan berasap tipis.

"Mungkin kalau tengah malam atau subuh bisa saja asap tebal yang menganggu pengguna jalan," tandasnya.

Manajer Pusdalops PB BPBD Kalsel, Ricky Ferdyanto tak menampik ada karhutla di Pembataan, Liang Anggang Banjarbaru.

"Benar, petugas masih memadamkan api. Meski begitu, mulai sudah ada penurunan," sahutnya.

Ia berjanji akan memberikan data lebih lanjut jika suasana sudah terkendali. "Kami masih di lapangan, nanti dikabari lagi," katanya.

Di sisi lain, pihaknya juga akan melakukan teknologi modifikasi cuaca atau TMC di akhir Juni ini.

"Akan kami lakukan TMC selama 12 hari dari akhir Juni hingga awal bulan Juli," timpal Bambang Dedi Mulyadi, Kabid Kesiapsiagaan dan Pencegahan BPBD Kalsel.

Editor


Komentar
Banner
Banner