bakabar.com, MARABAHAN - Api dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) berkobar di Ray 4 Desa Puntik Tengah, Kecamatan Mandastana, Barito Kuala (Batola), Selasa (26/9).
Api mulai berkobar sekitar pukul 14.00 Wita dari tengah hutan, hingga akhirnya mendekati pinggir Jalan Banjarmasin-Marabahan.
Akibat asap yang ditimbulkan cukup pekat, sejumlah pengendara terpaksa berhenti. Situasi ini menyebabkan penumpukan kendaraan sepanjang kurang lebih 3 kilometer.
"Kami sudah berhenti selama kurang lebih 1 jam, karena asap akibat kebakaran lahan," papar Sukri, salah seorang sopir angkutan.
Selain menghindari bahaya berkendara menembus asap, penyetopan sementara arus lalu lintas juga memudahkan pekerjaan relawan pemadam. Dikhawatirkan selang air akan pecah, seandainya terlindas ban mobil.
Terlebih belasan unit pemadam yang melakukan upaya pemadaman, harus mengambil air dari sungai di seberang jalan.
"Lahan yang terbakar sebagian besar ditumbuhi kayu galam," jelas Jamadi, salah seorang anggota Wisanggeni Fire.
"Sebenarnya api sudah mulai sejak kemarin malam, lalu membesar lagi akibat cuaca yang cukup panas," pungkasnya.
Kobaran api di sekitar Jalan Banjarmasin-Marabahan bersangsur berkurang mulai pukul 16.30 Wita.
Namun beberapa titik masih mengeluarkan api, terutama kawasan yang sulit dijangkau unit pemadam maupun selang penyemprot air.
Sementara dalam waktu hampir bersamaan, juga terjadi karhutla di kawasan lain. Dua di antaranya di Kecamatan Marabahan, tepatnya Desa Antar Raya dan Desa Antar Baru.
Kemudian Desa Jejangkit Timur di Kecamatan Jejangkit, serta Desa Antasan Segara di Kecamatan Mandastana.