bakabar.com, JAKARTA - Kardiovaskular dan penyempitan arteri hingga penyakit jantung saat ini rentan dialami orang-orang dewasa muda. Terutama mereka dengan pola hidup yang tidak sehat.
Penyakit kardiovaskular disebabkan gangguan pada bagian jantung dan pembuluh darah. Serangan jantung hingga stroke adalah contoh penyakitnya. Kardiovaskular biasanya diderita kaum lansia, tapi masalah ini menjadi perhatian serius karena banyak diderita oleh kalangan dewasa muda.
Melansir Medical News Today, Rabu (29/11), orang dewasa muda mungkin berisiko lebih besar pada aterosklerosis (atherosclerosis) atau penyempitan arteri, rentan terhadap peningkatan kolestrol darah dan hipertensi, dua faktor risiko dari kardiovaskular.
Dalam Journal of American College of Cardiology, menekankan bahwa orang dewasa muda perlu secara sadar mengendalikan risiko tersebut dengan pencegahan dan pengawasan aterosklerosis subklinis.
"Melakukan skrining dan pengendalian faktor risiko dapat mengurangi penyakit tersebut," kata Dr. Valentin Fuster, salah satu pemimpin penelitian dan direktur umum CNIC, dikutip Medical News Today.
Penyumbatan arteri ini biasanya berkembang pada paruh baya, terutama pada tekanan darah dan kolestrol LDL meningkat. Tapi faktor risiko ini dapat menyerang kaum muda, meski dapat juga diatasi sejak dini.
Semakin lama orang tersebut menderita kolestrol tinggi dan tekanan darah tinggi, semakin besar pula kemungkinan terhadap aterosklerosis, hingga mengarah pada risiko penyakit jantung.
Pengobatan dan skrining harus dilakukan sejak dini, terutama mengurangi peningkatan kolestrol dan hipertensi, ketika arteri lebih rentan terhadap faktor risiko tersebut.
Guiomar Mendieta, seorang ahli jantung, mengatakan bahwa aterosklerosis yang sebelumnya diyakini tidak dapat diubah, bisa hilang jika faktor risiko dikendalikan sejak dini.
Pencegahan Sejak Dini dengan Skrining untuk Mengurangi Risiko
Seseorang dengan riwayat keluarga dengan penyakit kardiovaskular sangat rentan terhadap risiko ini. Maka dari itu, mereka harus lebih peduli terhadap kesehatan dan melakukan skrining sejak dini.
Indikator lain yang dapat mempengaruhi peningkatan kolestrol dan hipertensi mencakup kebiasaan makan yang buruk, kurangnya aktivitas fisik, dan merokok.
"Penting untuk mengatasi hal ini dengan gaya hidup sehat, terutama mengatasinya semenjak anak-anak dengan program makan siang sehat dan kampanye anti rokok bagi generasi muda," ungkap Dr. Nieca Goldberg, profesor kedokteran klinis di NYU Grossman School of Medicine.
Melakukan olahraga, membatasi konsumsi gula rafinasi serta asupan lemak jenuh dalam jumlah terbatas, manajemen stres, meditasi, berhenti merokok dan alkohol serta menjaga berat badan agar lebih sehat adalah cara yang efektif dalam mencegah risiko tersebut.
"Perubaan gaya hidup berkontribusi secara signifikan, serta pemeriksaan secara teratur untuk deteksi dini faktor risiko membantu mengidentifikasi hal-hal lain yang perlu diubah," tutup Goldberg.