bakabar.com, JAKARTA– Ketua Umum (Ketum) Himpunan Pengusaha KAHMI (HIPKA) Kamrussamad mengungkapkan bahwa pemerintah harus meninjau kembali kenaikan suku bunga bank yang ditetapkan.
Menurutnya, kenaikan suku bunga tersebut, akan berdampak langsung pada pertumbuhan pengusaha di Indonesia.
“Bisa menghambat pertumbuhan sektor riil," ujar poltisi Gerindra ini.
Pria asal Sulawesi Selatan (Sulsel) ini membandingkan kenaikan bunga bank di Indonesia dengan vietnam.
"Kenaikan suku bunga Indonesia termasuk tinggi,” ucap Kamrussamad.
Diketahui, Bank Indonesia (BI) telah menetapkan kenaikan suku bunga acuan (7-Day Reverse Repo Rate/BI7DRR) sebanyak empat kali.
Kenaikkan tersebut jika ditotal mencapai 175 BPS (Basis Poin) menjadi 5,25 persen sepanjang 2022.
Sebenarnya kenaikan tersebut bertujuan untuk mengendalikan tingkat inflasi.
Tapi akibat yang ditimbulkan dari kenaikan itu adalah bertambahnya bunga kredit terutama untuk pinjaman kegiatan usaha.
Untuk itu, HIPKA meminta pemerintah meninjau kembali kenaikan suku bunga yang berpengaruh terhadap dunia usaha.
"Kita terus mendorong pemerintah untuk kembali mengevaluasi, tingkat suku bunga perbankan, supaya serapan permodalan untuk pelaku usaha bisa lebih akseleratif dan berkembang,” tutur Kamrussamad.
Kamrussamad juga mengimbau berbagai pihak untuk berkolaborasi agar pemerintah mendengarkan aspirasi para pengusaha tentang kenaikan suku bunga bank.