Tak Berkategori

Kala UMKM Indonesia Berburu Peluang Pasar di Kamboja

apahabar.com, JAKARTA – Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Indonesia tengah berburu peluang pasar di Kamboja….

Featured-Image
Foto – yourbandung.com

bakabar.com, JAKARTA – Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Indonesia tengah berburu peluang pasar di Kamboja. Mereka berpartisipasi dalam pameran dagang “Cambodia Import-Export and One Province One Product Exhibition” (CIE & OPOP) pada 8-11 Desember 2018 di Phnom Penh.

Hal itu disampaikan dalam keterangan tertulis dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Phnom Penh, yang diterima ANTARA di Jakarta, Senin.

KBRI Phnom Penh tahun ini memfasilitasi sembilan UMKM Indonesia untuk merambah pasar Kamboja dengan produk-produk seperti batik, makanan dan minuman, perhiasan dan asesoris serta kosmetik dan obat-obatan.

Selain itu, terdapat 10 distributor di Kamboja juga berpartisipasi untuk mempromosikan produk Indonesia.

“KBRI akan lebih memanfaatkan berbagai kegiatan promosi dagang di Kamboja untuk menggencarkan promosi produk-produk unggulan Indonesia, khususnya dari para UMKM,” kata Duta Besar RI untuk Kamboja, Sudirman Haseng, siang ini.

“Kualitas baik produk Indonesia cukup dikenal oleh masyarakat Kamboja, utamanya batik yang senantiasa dinanti-nanti,” lanjut Dubes Sudirman.

CIE & OPOP merupakan pameran dagang tahunan terbesar yang diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan Kamboja. Pameran tersebut menampilkan berbagai macam produk. Baik produk impor untuk dipasarkan di Kamboja, maupun produk ekspor yang diproduksi Kamboja dan dipasarkan di luar negeri.

Pameran dagang berskala internasional yang hingga kini telah diselenggarakan selama 13 kali. Diikuti oleh beragam perusahaan dari berbagai negara. Seperti Myanmar, Malaysia, Thailand, Jepang, Korea Selatan, China, Vietnam, Laos, Singapura, Australia. Maupun perwakilan seluruh provinsi di Kamboja.

Dari Indonesia, hadir peserta dari Yogyakarta (Ikubi, Kimmy Arsy Abadi, Wida Florist); Pekalongan (CV Aruni, PT Emir Sastra Pratama); Banyuwangi (Sanet); Bali (Sarah Beekmans); Surabaya (Dientje Art Jewellery); Jakarta (Dewi Naura Batik), serta importer Kamboja untuk berbagai produk indonesia yang telah masuk pasar kamboja.

Pameran yang diikuti oleh 312 peserta itu dibuka oleh Deputi Perdana Menteri/Menteri Keuangan dan Ekonomi Kamboja Aun Pornmoniroth.

Baca Juga:BPS: Jumlah Desa Tertinggal Sisa 6.518

Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner