Serangan KKB

Jokowi Sebut Pemerintah Tak Diam Soal Penyanderaan Pilot Susi Air

Pemerintah terus melakukan negosiasi untuk menyelamatkan pilot Susi Air Philip Mehrtens. Salah satunya dengan memberi tebusan Rp5 miliar.

Featured-Image
Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi mengumumkan pencabutan status pandemi Covid-19 di Indonesia, Rabu (21/6/2023). Foto: setkab.go.id

bakabar.com, JAKARTA - Pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk menyelamatkan pilot Susi Air Philip Mehrtens yang sudah disandera Kelompok Bersenjata di Papua.

Jokowi menegaskan bahwa pemerintah tidak diam soal pilot Susi Air Philip Mehrtens yang sudah disandera selama lima bulan itu. Pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk membebaskan pilot berkewarganegaraan Selandia Baru itu.

"Kita ini jangan dilihat diam, ya. Kita ini sudah berupaya dengan amat sangat, tetapi tidak bisa kita buka apa yang sudah kita upayakan," kata Jokowi di Jayapura, disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (7/7).

Baca Juga: Kapolda Papua Harap Egianus Beritikad Baik Bebaskan Pilot Susi Air

Jokowi menyatakan bahwa mereka sudah menggelar rapat mengenai pembebasan pilot Susi Air semalam. Namun, ia tak bisa membeberkan hasil rapat itu ke publik.

"Tetapi pemerintah sudah berusaha keras untuk menyelesaikan persoalan itu dan masih dalam proses," ucap Jokowi.

Sebelumnya, KKB menyandera pilot Susi Air Philip Mehrtens sejak 7 Februari 2023. Penyanderaan itu terjadi setelah KKB menyerang Lapangan Terbang Distrik Paro.

Baca Juga: Panglima TNI Klaim Upayakan Negosiasi Penyelamatan Pilot Susi Air

Selama lima bulan berjalan, pemerintah terus berupaya mencoba bernegosiasi dengan kelompok yang dipimpin oleh Egianus Kogoya. Salah satunya dengan memenuhi tawaran mereka dengan memberi uang tebusan Rp5 miliar.

Saat itu, KKB mengancam akan menembak mati Philip jika negosiasi gagal dalam rentang waktu dua bulan. Pesan itu disampaikan lewat mulut Philip pada 27 Mei 2023.

"Jika itu (negosiasi) tidak terjadi dalam waktu dua bulan, mereka mengatakan akan menembak saya," ucap Philip Mark Mehrtens dala rekaman video yang dikirim KKB itu.

Editor


Komentar
Banner
Banner