bakabar.com, BANJARMASIN – Capres petahana, Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan tidak mudah mengelola negara sebesar Indonesia. Harus optimis dan berpengalaman.
“Mengelola negara ini tidak gampang. Banyak hambatan-hambatan di lapangan. Jangan dipikir mengelola Indonesia dengan perbedaan suku dan agama, mudah. Apalagi belum pengalaman,” kata Jokowi saat menerima dukungan dari Koalisi Alumni Diponegoro di kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, seperti dilansir dari detik.com Minggu (3/2/).
Mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta ini menolak Indonesia dibandingkan dengan negara Haiti -seperti ucapan capres lain- karena Indonesia masuk negara G-20. Jokowi mengatakan, perbandingan itu tidak apple to apple.
Baca Juga:Pindah Domisili Tetap Diakomodir Memilih
“Jangan sampai dibandingkan dengan Haiti. Hati-hati, negara Indonesia sudah masuk dengan GDP USD 1 Triliun, kita masuk G-20, kok dibandingkan dengan, ini namanya membandingkannya kurang hati-hati,” kata Jokowi.
Jokowi melanjutkan, tidaklah mudah mengelola negara Indonesia, sehingga dibutuhkan pemimpin yang berpengalaman.
Kepada para pendukungnya, Jokowi juga mengajak lebih optimis. Jokowi menolak jika ada yang menyebut bangsa Indonesia akan punah dan bubar.
“Ada yang mengatakan Indonesia bubar 2030, Indonesia punah. Lho, lho. Kalau mau punah, bubar, bubar sendiri. Jangan ajak masyarakat. Kita ini optimis. Optimis nggak? Insyaallah 2040 itu negara kita akan jadi negara 4 besar ekonomi terbesar di dunia,” ujar Jokowi.
Dia juga kembali berbicara pentingnya pembangunan jalan tol. Jokowi mengatakan, jangan sampai ada yang menyebut jalan tol tidak penting.
“Jakarta ke Semarang berapa jam? 10 sampai 11 jam? Sekarang? 5 jam. Inilah yang namanya kecepatan. Kecepatan akan memudahkan dan memurahkan. Semua negara maju itu melakukan itu. Jangan sampai ada yang bilang kita tak perlu itu, kita tak makan jalan tol. Siapa yang suruh makan jalan tol?” kata Jokowi.
Baca Juga:Bunda Lanny Berjuang Untuk Perempuan Banua
Editor: Muhammad Bulkini