Rakornas Kepala Daerah

Jokowi Ingatkan Persoalan Stunting 23 Persen Kasus Bayi Meninggal dalam Kandungan

Presiden Joko Widodo mengingatkan seluruh kepala daerah hingga petinggi TNI/Polri di level daerah berhati-hati perihal masalah stunting.

Featured-Image
Jokowi pada acara Forkopimda di SICC. Foto: apahabar/Dian Finka

bakabar.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengingatkan seluruh kepala daerah hingga petinggi TNI/Polri di level daerah berhati-hati perihal masalah stunting. Sebab, puncak demografi diperkirakan puncaknya akan terjadi pada tahun 2030.

"Kalau SDM kita tidak berada pada posisi baik akan, memberikan beban yang besar kepada negara, sehingga stunting harus menjadi target penyelesaian bagi pengembangan sumber daya manusia Indonesia," katanya.

Hal itu diungkapkan Jokowi saat memberikan sambutan Rapat Koordinasi Nasional Kepala Daerah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah se-Indonesia 2023 di Sentul City, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Selasa (17/01).

Baca Juga: Puji Penanganan Covid-19, Jokowi: Ingat! Kita Pernah Pontang-panting

Jokowi mengatakan pada tahun 2014 level stunting berada di 37 persen. Kemudian pada tahun 2021 turun ke level 24 persen. Jokowi menargetkan, tahun 2024 angka stunting harus berada di bawah 14 persen.

 "Tahun 2024 harus berada di bawah 14 persen. Bukan hal yang mudah tetapi sekali lagi kalau kerja keras kita seperti saat kita bekerja mengatasi pandemi saya yakin ini bukan persoalan yang susah diselesaikan," terangnya.

Jokowi juga mengatakan penyumbang angka stunting terbesar 23 persen adalah masalah bayi yang belum lahir atau masih dalam kandungan.

Baca Juga: Di Depan Ratusan Kepala Daerah, Jokowi Singgung Kebebasan Beragama: Dijamin Konstitusi!

"Saya ingatkan pada kepala daerah agar dinas BKKBN, mengingatkan terus mengenai pentingnya gizi bagi ibu hamil dicek apakah anemia atau tidak," bebernya.

"Kepada Puskesmas pada posyandu agar aktif membantu calon ibu dan ibu yang memiliki balita. Ingatkan mengenai ASI eksklusif selama 6 bulan dan yang paling penting juga untuk memonitor yang ada di lapangan," jelasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner