bakabar.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertolak ke Purwakarta, Jawa Barat, Kamis, untuk meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata 192 Megawatt Peak (MWp) dan menyerahkan bantuan pangan beras cadangan pangan pemerintah.
Presiden Jokowi beserta rombongan terbatas bertolak dari Helipad Monumen Nasional, Jakarta menuju Helipad Stadion Purnawarman, Kabupaten Purwakarta menggunakan Helikopter Super Puma TNI AU pada Kamis pagi, sebagaimana dikutip dari keterangan Biro Pers Sekretariat Presiden. Kamis (11/9).
Setibanya di Purwakarta, Presiden Jokowi akan meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata 192 MWP dan mengunjungi Pasar Citeko untuk memberikan sejumlah bantuan dan sembako kepada para pedagang serta masyarakat.
Baca Juga: Prabowo Sesumbar Lanjutkan Program Hilirisasi Jokowi
Pada Kamis siang, Presiden diagendakan untuk menyerahkan sejumlah bantuan pangan beras cadangan pangan pemerintah kepada sejumlah keluarga penerima manfaat (KPM) yang berlokasi di Lapangan Sahate Purwakarta.
Usai kegiatan di Kabupaten Purwakarta selesai, Presiden Jokowi dijadwalkan bertolak kembali ke Jakarta untuk melanjutkan kegiatannya.
Turut menyertai Presiden dalam penerbangan ke Provinsi Jawa Barat yakni Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Menteri Negara untuk Perdagangan Luar Negeri Uni Emirat Arab Dr. Thani bin Ahmed al Zeyoudi, Sekretaris Militer Presiden Laksda TNI Hersan, Komandan Paspampres Mayjen TNI Rafel Granada Baay, serta Plh. Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden M. Yusuf Permana.
Baca Juga: Presiden Melepas Bantuan Kemanusiaan untuk Warga Palestina di Gaza
Berdasarkan pemaparan PT PLN Persero dalam kesempatan sebelumnya, PLTS Terapung Cirata terletak di atas Waduk Cirata dan terbentang di area seluas 200 hektare dalam 13 blok dengan lebih dari 340 ribu solar panel. PLTS tersebut mampu memproduksi 245 juta kilowatt hour (kWh) energi bersih per tahun dan mampu mengalirkan listrik setara lebih dari 50 ribu rumah serta akan menekan emisi karbon lebih dari 200 ribu ton per tahun.
Kebutuhan investasi untuk PLTS Terapung Cirata mencapai Rp1,7 triliun.