bakabar.com, JAKARTA – Tiket konser Coldplay dinyatakan soldout hanya dalam hitungan menit. Ada sekira 500 ribu orang serentak berburu kesempatan untuk bisa menyaksikan penampilan band asal Inggris tersebut.
Fenomena Coldplay di Tanah Air tak ayal memicu ragam asumsi, salah satu yang marak ialah mendadak munculnya fans akibat FOMO semata.
FOMO atau fear of missing out adalah perasaan takut kehilangan momen. Orang-orang dengan sifat FOMO merasa tak mau tertinggal dari arus utama trend di sekelilingnya.
Terkini, sifat FOMO muncul di tengah ramainya artis yang mengadakan konser di Indonesia. Banyak orang yang membeli tiket konser dan menghadiri konser karena sifat FOMO.
Mereka tak mau ketinggalan hype yang sedang terjadi, meskipun bukan fans bahkan tak mengenali karya sang idola, semisal Coldplay.
Lantas, bagaimana cara mencegah perasaan tersebut agar tak merusak kondisi psikologis? Melansir berbagai sumber, berikut ulasan mengenai serba-serbi FOMO.
Berawal dari Media Sosial
FOMO sejatinya adalah kondisi di mana seseorang kerap merasa cemas akan ketinggalan kabar atau tren terkini. Kondisi ini membuat orang-orang yang mengalaminya merasa takut akan dicap ketinggalan zaman dan tidak gaul.
Penelitian The Impact of Social Network Site Use and FOMO menyatakan kondisi ini umumnya dirasakan anak-anak muda, terutama bagi yang aktif di media sosial.
Platform tersebut memang bermanfaat untuk komunikasi, namun foto dan video unggahan orang lain, seperti liburan atau makan di restoran, dapat menimbulkan rasa iri.
Hal serupa juga disampaikan dalam laman LM Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM), di mana menyatakan bahwa FOMO merupakan dampak dari adanya teknologi berupa media sosial, seperti Instagram, Twitter, Facebook, dan sebagainya.
Orang dengan tingkat FOMO yang tinggi merasa harus selalu mengecek sosial media karena merasa takut tertinggal berita terbaru.
Mereka bakal merasa gelisah bila tak terhubung atau tidak bisa mengikuti suatu tren.
Selain cemas, FOMO berkaitan erat dengan perasaan selalu terlibat dalam segala momen yang menyenangkan.
Demi mengejar eksistensi dan pengakuan, segelintir orang bahkan sengaja menampilkan image yang tak sesuai dengan jati diri sebenarnya.