bakabar.com, BANJARBARU – Jembatan Mali Mali, penghubung antara jalan Mataraman (Kabupaten Banjar) dengan Sungai Ulin (Kota Banjarbaru) akhirnya rampung.
Proyek bernilai Rp25 miliar ini merupakan salah satu paket pengerjaan pembangunan jembatan yang menjadi prioritas Pemprov Kalsel.
Kepala Bidang Bina Marga PUPR Kalsel, M Yasin Toyib bilang rampungnya jembatan Mali Mali diharapkan dapat memecah kepadatan lalu lintas, khususnya di jalan Ahmad Yani menuju wilayah Banua Anam.
"Kita tahun kawasan ini kerap terjadi kemacetan ketika pelaksanaan haul guru Sekumpul dan arus mudik," ujarnya, Kamis (2/12).
Kendati telah rampung, akses jalan Mataraman-Sungai Ulin masih belum tersambung.
Yasin menjelaskan masih ada satu kilometer titik jalan yang belum terbuka yakni dari Desa Mali Mali sampai ke Sungai Arfat, Kabupaten Banjar.
Diketahui, jembatan Mali Mali memiliki panjang 226,188 meter dan lebar lantas 7,5 meter serta lebar trotoar 1,5 m.
Pondasi pembangunan jembatan menggunakan tiang panca dan beton pratekan dengan diameter 50 cm-K600.
Kemudian panjang bentang tengah 60 M, dengan tinggi jembatan dari permukaan air jika volume air normal ialah 6,389 M.
"Peningkatan insfrastruktur terus diupayakan Pemprov agar terlaksananya pembangunan insfrastruktur yang merata di wilayah Kalsel," tuntas Yasin.
