Pemkab Kotabaru

Jemaah Padati Peringatan 7 Hari Wafatnya Mantan Bupati Kotabaru Sjacharni Mataja

Sekretaris Daerah (Sekda) Kotabaru Said Akhmad peringatan hari ke-7 meninggalnya mantan Bupati Kotabaru dua periode Sjachrani Mataja

Featured-Image
Warga antusias hadiri peringatan tujuh hari peringatan wafatnya mantan Bupati Kotabaru Sjachrani Mataja. Foto : Diskominfo Kotabaru

bakabar.com, KOTABARU - Peringatan tujuh hari wafatnya mantan Bupati Kotabaru dua periode Sjachrani Mataja dipadati ratusan jemaah pada Minggu (19/11) malam. 

Peringatan kali ini berlangsung di Masjid Jami Baitul Abrar, di Jalan H Agussalim, Kecamatan Pulau Laut Sigam. 

Sekretaris Daerah (Sekda) Kotabaru Said Akhmad ikut hadir di antara para jemaah. Acara dimulai dengan pembacaan surat yasin dan dilanjutkan dengan tahlil serta doa untuk almarhum.

Sekda Kotabaru Said Akhmad mengatakan almarhum di masa hidupnya merupakan sosok pemimpin teladan yang mempunyai dedikasi tinggi dalam membangun Kabupaten Kotabaru.

Baca Juga: Evakuasi Pesawat Super Tucano di Pasuruan Selesai Sepekan

Baca Juga: Diduga Ingin Tawuran di Siring Banjarmasin, 7 Anak di Bawah Umur Diamankan Polisi

"Kami atas nama Pemerintah Kabupaten Kotabaru turut belasungkawa untuk keluarga dan terimakasih atas pengabdian dan jasa-jasa beliau selama menjabat sebagai Bupati Kotabaru selama 2 Periode," ucapnya.

Sementara itu, mewakili keluarga besar almarhum Sjacrani Mataja, HM Iqbal Yudiannoor menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh jemaah yang hadir.

"Kami menyampaikan banyak terima kasih kepada masyarakat Kotabaru atas perhatian dan empatinya yang juga sudah menyelenggarakan salat gaib secara rela dan iklhas untuk almarhum ayahanda kami. Khususnya malam ini dengan keikhlasan dan kerelaannya hadir dalam acara tahlilan ke-7 harinya," ucap HM Iqbal Yudiannoor.

Sementara pembacaan amaliyah tahlilan kali dipimpin langsung oleh Guru H Akhmad Muzakir. Hadir pula Kepala Kementrian Agama Kotabaru, Ketua MUI Kotabaru, para Mantan Kepala SKPD Kotabaru dan mantan Anggota DPRD Kotabaru serta alim ulama, dan tokoh masyarakat setempat.

Editor


Komentar
Banner
Banner