Pemkab Kotabaru

Lima Situs Kebudayaan Kotabaru Terus Dilestarikan, Ada Makam Pecah Empat

Pemerintah Kabupaten (Pemda) Kotabaru terus berupaya maksimal melestarikan situs budaya bersejarah.

Featured-Image
Tercatat ada lima situs kebudayaan yang terus dilestarikan di Kabupaten Kotabaru. Foto : Disdikbud Kotabaru

bakabar.com, KOTABARU - Pemerintah Kabupaten (Pemda) Kotabaru terus berupaya maksimal melestarikan situs budaya bersejarah.

Hingga kini setidaknya ada lima situs kebudayaan yang terus dirawat oleh pemerintah daerah. 

"Ada lima situs kebudayaan di daerah kita yang masih terpelihara dengan baik," kata Kepala Bidang Kebudayaan pada Disdikbud Kotabaru H Eddy Cahyono.

Sejak tahun 2023, pemerintah menempatkan petugas untuk merawat situs-situs tersebut. "Insentif-nya Rp500 ribu per bulan," ujarnya. 

Menurutnya hal tersebut dilakukan agar situs-situs tersebut tetap bersih dan membuat nyaman para peziarah yang datang dari berbagai daerah.

Berikut lima situs kebudayaan di Kotabaru yang masih terus dilestarikan oleh pemerintah daerah: 

Makam Pecah Empat

Lokasinya berada di Desa Sampanahan, Kecamatan Sampanahan. Konon situs ini merupakan makam seorang wali Allah yang berpecah empat yakni kepala, badan, tangan dan kaki yang dimakamkan secara terpisah.

Makam Raja Pulau Laut

Lokasinya berada di Pulau Laut di Pulau Laut Sigam. Ini merupakan makam-makam raja Pulau Laut yang berlokasi di Jalan Berangas Desa Sigam. 

Makamnya terdiri dari raja pertama bernama Pangeran Jaya Sumitra sampai dengan raja yang terakhir yakni Pangeran Abdul Rahman.

Makam Ratu Intan

Makam Ratu Intan terletak di Desa Bakau, Kecamatan Pamukan Utara. Ini merupakan makam putri Sultan Banjar yaitu Ratu Intan yang berkuasa di Bakau Pamukan Utara.

Kala itu, Ratu Intan ini disebut menderita lumpuh. Dia diutus oleh Sultan Banjar ke Bakau dalam rangka memenuhi permintaan Suku Dayak di sana (Bakau) agar ditempatkan seorang penguasa untuk menghalau para perampok dan bajak laut.

Makam Pangeran Agung 

Makam Pangeran Agung berada di Desa Bangkalaan Melayu di Kecamatan Kelumpang Hulu. Situs ini menjadi tujuan religi yang terletak di tepi sungai Bangkalaan Melayu. Pangeran Agung ini juga merupakan keturunan raja-raja Tanah Bumbu.

Makam Sayed Pandan

Lokasinya berada di Desa Sampanahan, Kecamatan Sampanahan. Hingga saat ini masih banyak peziarah yang datang ke situs ini.

Editor


Komentar
Banner
Banner