Musim Haji 2023

Jemaah Haji Indonesia Tempati 70 Maktab saat Wukuf di Arafah

Para jemaah haji Indonesia akan menempati 70 maktab saat menunaikan wukuf di Arafah yang menjadi puncak rangkaian ibadah haji.

Featured-Image
Sebanyak 255 Calon Jemaah Haji di titik kumpul KBIHU Al Multazam Cangkring Jenggawah, Senin malam (12/6). (apahabar.com/Mohamad Ulil Albab).

bakabar.com, JAKARTA - Para jemaah haji Indonesia akan menempati 70 maktab saat menunaikan wukuf di Arafah yang menjadi puncak rangkaian ibadah haji.

Wukuf tergolong rukun ibadah haji yang wajib ditunaikan jemaah sejak mulai tergelincir matahari pada 9 Zulhijah hingga terbit fajar pada 10 Zulhijah.

Menurut Kabid Perlindungan Jemaah Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Harun Al Rasyid, kedatangan jemaah ke Arafah sesuai jadwal dan rute pergerakan.

Baca Juga: Tangis Haru Warnai Pelepasan Calon Jemaah Haji di Banjarbaru

Sebab telah disusun oleh satuan operasi (Satop) Armina atau Masyair yakni, satuan operasional Arafah, Mudzalifah, dan Mina.

"Jamaah akan bergerak pada 8 Zulhijah mulai pukul 07.00 hingga 22.00 waktu Arab Saudi. Itulah waktu bergerak jamaah," kata Harun yang meninjau langsung kesiapan tenda di Arafah, Sabtu (17/6) malam.

Baca Juga: Dua Jemaah Haji Magelang Terancam Gagal Berangkat

Harun mengungkapkan pada 9 Zulhijah adalah pelaksanaan wukuf di Arafah, yang diawali dengan Shalat Dzuhur berjemaah.

Kemudian dilanjutkan dengan khutbah wukuf, doa, dan zikir, setelah itu jemaah dipersilakan untuk melaksanakan ibadah secara pribadi atau berdoa masing-masing.

Selama di Arafah, jamaah haji sebaiknya berdiam diri di tenda dan memperbanyak amalan ibadah seperti membaca Al-Qur'an, zikir, dan lainnya termasuk memanjatkan doa.

Baca Juga: Kaget Bukan Kepalang, Calon Haji Asal Purwakarta Dijemput Mobil Dinas Bupati

"Pada tanggal 9 Zulhijah, jemaah bergerak dari Arafah ke Muzdalifah mulai pukul 19.00 waktu Arab Saudi," sebut Harun.

Dari Muzdalifah jemaah haji kembali bergerak menuju Mina pada malam 10 Zulhijah sebab pada 10 Zulhijah, jemaah harus melaksanakan wajib haji yakni melempar jumrah Aqobah, setelah itu kembali ke pemondokan atau tenda di Mina.

Lalu pada 11 Zulhijah jemaah haji melaksanakan melempar jumrah Ula, jumrah Wustha, dan jumrah Aqobah dan hal yang sama juga dilakukan pada 12 Zulhijah.

"Kalau jamaah melakukan nafar awal maka kembali ke Mekkah, tetapi bagi yang nafar tsani mesti melanjutkan pada tanggal 13 Zulhijah melaksanakan lagi jamarat Ula, Wustha, dan Aqobah," katanya.

Harun menambahkan sebelum matahari terbenam jemaah kembali ke Mekkah untuk selanjutnya melakukan tawaf iffadah, sai, dan tahalul.

Baca Juga: Kemenag: 43 Jemaah Haji Indonesia Wafat di Arab Saudi!

"Itulah selesai rangkaian ibadah haji pada tanggal 13 Zulhijah," kata Harun yang menyampaikan petugas haji mulai bergerak pada 6 dan 7 Zulhijah untuk menyiapkan sektor-sektor yang dibentuk di Arafah.

"Di Arafah ada 70 maktab yang akan dipetakan dalam 11 sektor adhoc mulai dari 1 sampai 11 sektor adhoc. Setiap satu adhoc akan membawahi delapan sampai sembilan maktab. Setiap maktab berisi tujuh kloter. Personel tiap-tiap maktab berjumlah 48-50 orang dari petugas Daker Bandara dan Mekkah," katanya.

Harun mengakui dengan banyaknya jumlah jemaah haji Indonesia tahun ini dan jauhnya jarak antara tenda jemaah di Mina dengan tempat jamarat menjadikan PPIH tahun ini menyiapkan pos-pos petugas di setiap sudut, sehingga jemaah lansia yang menjadi perhatian khusus bisa terlayani dengan baik.

Di pos-pos tersebut, kata Harun, petugas memastikan dan mengarahkan jemaah yang dari tenda Mina menuju jamarat atau jalan pulang, sehingga jika terjadi sesuatu pada jemaah, maka bisa segera ditangani secara estafet di pos-pos tersebut.

Editor


Komentar
Banner
Banner