bakabar.com, JAKARTA - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta menjaring 14.018 Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) medio 9 Februari hingga 13 Maret 2023.
Penjaringan PPKS dilakukan jelang bulan Ramadan dan menyasar berbagai kalangan seperti pengemis hingga wanita tunasusila.
"Ada 14.018 PPKS, di antaranya manusia silver, badut, pengemis dan pengamen," kata Kasatpol PP DKI Jakarta, Arifin, Rabu (15/3).
Baca Juga: Pemprov DKI Izinkan Tempat Hiburan Malam Buka Saat Ramadan
Ia merinci PPKS didominasi pengemis sejumlah 390 orang. Sisanya berasal dari kalangan manusia silver, badut, pengamen yang terjaring di lampu merah jalan.
"Pengemis paling banyak, itu mencapai 380 orang. Lalu juga ada ondel-ondel, anak jalanan, lalu PSK, dan pemulung," ujarnya.
Baca Juga: Pemprov DKI Tunjuk Novie Riyanto Jadi Komisaris PT MRT Jakarta
Ia menerangkan pemulung tak tergolong sebagai PPKS karena mengambil barang bekas yang nantinya akan didaur ulang sehingga menghasilkan pundi ekonomi.
Namun ia menyebut terdapat pemulung yang juga berperan sebagai pengemis sehingga ikut terjaring petugas Satpol PP.
"Ada kecenderungan mereka itu duduk di satu tempat tertentu kemudian memelas seperti orang mengemis. Nah, kalau dia mengemis itu yang tidak boleh," jelasnya.
Untuk itu ia menekankan akan terus melakukan upaya menjaring PPKS di wilayah DKI Jakarta untuk meminimalisir PPKS musiman yang biasanya menjamur saat memasuki bulan Ramadan.
"Nanti bulan Ramadhan kami terus menerus melakukan penjangkauan PPKS," pungkasnya.