Bisnis

Jelang Nataru, Harga Cabai Rawit dan Telur Naik, Omset Pedagang Turun 20 Persen

Menjelang libur natal dan tahun baru, sejumlah bahan pangan di pasar tradisional mengalami kenaikan harga

Featured-Image
Pedagang sayur Arifin di pasar Jaya Senen Jakarta Pusat, Sabtu (10/12). Sumber Foto: Thomas

bakabar.com, JAKARTA - Menjelang libur natal dan tahun baru (Nataru) 2022, sejumlah bahan pangan di pasar tradisional mengalami kenaikan harga. 

Pedagang Sayur Arifin menjelaskan dampak dari kenaikan harga cabai membuat omset harian mengalami penurunan sampai 20 persen. 

"Jelas pengaruh ke omset, penurunannya bisa sampai 20 persen," ucapnya kepada bakabar.com di Pasar Jaya Senen Jakarta Pusat (10/12). 

Harga cabai rawit merah sudah mengalami kenaikan sejak awal bulan Desember. Semula harga normal cabai sekitar Rp35.000, saat ini meningkat sampai sekitar Rp55.000 per kilogram. 

Baca Juga: KAHMI Kunjungi Huntap Sigi, Bagikan 1.150 Paket Sembako

Hal serupa juga terjadi pada cabai rawit hijau yang ikut mengalami kenaikan harga. Jika normalnya harga rawit hijau dijual berkisar Rp20.000, maka kini harganya mencapai Rp60.000 per kilogram. 

"Memang kalau untuk sekarang, lebih mahal yang rawit hijau daripada merah," ujarnya. 

Peningkatan harga cabai diduga karena faktor cuaca yang sedang memasukin musim penghujan. Hal itu membuat cabai lebih cepat untuk mengalami pembusukan. 

"Sepertinya karena musim hujan. Istilahnya panen basah jadi pas sampai di pasar banyak yang busuk," pungkasnya. 

Baca Juga: Harga Telur Naik, Disdag Mataram Usulkan Operasi Pasar

Beberapa sayuran lain yang juga mengalami peningkatan harga diantaranya seperti bawang putih dari Rp25.000 menjadi Rp30.000 per Kg dan kembang Kol yang semula Rp8.000 menjadi Rp12.000.

Pedagang Sayur yang lain, Sutisna mengungkapkan hal yang sama, pasalnya kenaikan harga cabai membuat omsetnya ikut menurun menurun signifikan. 

"Kalau lihat sekarang sih ada turun sampai 20 persen," imbuhnya. 

Penurunan omset terjadi akibat turunnya daya beli masyarakat terhadap cabai rawit. 

"Ada perbedaan biasa mereka beli 2 Kg sekarang jadi cuma 1 Kg. Karena harganya kan mahal," tungkasnya. 

Baca Juga: Tekan Harga Jelang Akhir Tahun, Disperindag Lampung segera Gelar Pasar Murah

Tidak hanya cabai, telur ayam juga ikut mengalami peningkatan. Pedagang telur Ucok mengatakan kenaikan terjadi pada jenis telur ayam negeri dan kampung. 

"Kalau yang negeri kemarin Rp28.000 sekarang Rp32.000 per Kg, dan yang kampung dari Rp3.100 menjadi Rp4.000 per butir," jelasnya kepada bakabar.com di Pasar Jaya Cempaka Putih Jakarta Pusat. 

Menurutnya harga telur sekarang, nantinya juga akan masih terus meningkat sampai dengan akhir tahun. 

"Bukan mungkin lagi, tapi harga telur nanti pasti naik" tutupnya. 

Editor


Komentar
Banner
Banner