Oversupply Listrik

Jawa-Bali Oversupply Listrik, ESDM Bangun Transmisi menuju Sumatera

Indonesia hingga kini masih mengalami kondisi kelebihan pasokan listrik atau oversupply hingga 6 Giga Watt (GW).

Featured-Image
PLN meningkatkan sistem kelistrikan di Kalselteng. Foto-PLN for apahabar

bakabar.com, JAKARTA - Indonesia hingga kini masih mengalami kondisi kelebihan pasokan listrik atau oversupply hingga 6 Giga Watt (GW). Kondisi kelebihan pasokan listrik ini bisa menjadi masalah jika tidak dikelola dengan baik, termasuk berpotensi merugikan negara.

Pasalnya, setiap kelebihan pasokan listrik sekitar 1.000 Mega Watt (MW) atau 1 Giga Watt (GW), PT PLN (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor kelistrikan akan merugi sebesar Rp3 triliun.

Mengatasi kondisi itu, Kementerian ESDM tengah mengkaji rencana pembangunan jaringan transmisi dari Jawa-Bali menuju Sumatera untuk mengatasi oversupply listrik.

Diharapkan, jaringan transmisi menuju Sumatera dapat menjadi alternatif untuk mengalirkan pasokan berlebih pada sistem kelistrikan Jawa-Bali yang makin melebar awal tahun ini. 

Baca Juga: Jurus ESDM Antisipasi Tarif Listrik agar Tetap Stabil

“Mengatasi oversupply tentunya membangun jaringan ke Sumatra itu salah satu opsi sebenarnya,” ujar Ida Nuryatin Finhari, Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM dalam acara Business and Risk Perspective Energy Transformation Talk, Jakarta, dikutip Kamis (2/3).

Meskipun demikian, pihaknya belum mengetahui secara detail terkait sumber alokasi dana yang akan digunakan PLN untuk membiayai proyek tersebut.

“Kalau pun toh itu anggaran PLN tak mencukupi, perlu PMN (penyertaan modal negara) mestinya ya itu kami upayakan,"ungkapnya.

Sejauh ini, Ida juga belum mendalami apakah PLN sudah menyampaikan kebutuhan dana tersebut. "Kalau pun membangun dari Sumatera ke Jawa kebutuhannya berapa,” tanyanya.

Baca Juga: PLN Siapkan 1.500 Charging Station untuk Motor Listrik Greentech

Sebelumnya, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengakui jika di tengah kondisi pandemi Covid-19, PLN menghadapi tantangan oversupply. Untuk memitigasi adanya beban Take or Pay (TOP), PLN melakukan optimasi kontrak khususnya dengan Independent Power Producer (IPP).

Menurut Darmawan, menyiasati kondisi over supply, PLN melakukan berbagai langkah untuk meningkatkan konsumsi listrik. PLN melakukan strategi ekstensifikasi dan intensifikasi untuk menambah konsumsi listrik.

Editor
Komentar
Banner
Banner