orang terkaya

Jatuh Bangun Bisnis Otto Toto Sugiri yang Kini Jadi Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia

Belum banyak orang yang mengenal nama Otto Toto Sugiri. Sosok yang sering disebut Bill Gates Lokal itu adalah salah satu orang terkaya di Indonesia.

Featured-Image
Otto Toto Sugiri pendiri sekaligus pemilik PT DCI Indonesia Tbk (DCII). Foto: Kompas

bakabar.com, JAKARTA Belum banyak orang yang mengenal nama Otto Toto Sugiri. Sosok yang sering disebut Bill Gates lokal itu adalah salah satu orang terkaya di Indonesia.

Julukan itu melekat pada Otto karena keberhasilannya menjadi satu orang terkaya Indonesia di industri teknologi dan pelopor data center untuk menumbuhkan ekonomi digital Indonesia. Otto adalah salah satu pendiri perusahaan PT DCI Indonesia Tbk (DCII), sebuah perusahaan penyedian data center yang paling terkemuka di Indonesia.

Mengutip Forbes, Kamis (6/7) Otto Toto Sugiri berada di urutan ke-23 sebagai orang terkaya di Indonesia dan urutan ke-1.622 di dunia. Kepemilikan aset yang dimilikinya mencapai US$ 1,9 miliar atau setara Rp 28,5 triliun (kurs Rp 15.000).

Kiprah perjalanan karir Otto Toto Sugiri diawali sejak ia lulus RWTH Aachen University, Jerman pada 1980. Ia berhasil membawa pulang gelar Sarjana Teknik Elektro dan Mater Teknik.

Baca Juga: Susunan Orang Terkaya di Indonesia Berubah Lagi, Berikut Daftarnya

Namun Otto Toto Sugiri tak sempat mengadu nasib di negara orang. Ia memilih pulang ke Indonesia karena untuk merawat ibunya yang sakit. Hingga akhirnya ibunya meninggal dunia tak lama setelah menderita sakit.

Di tengah suasana berkabung, Otto juga harus segera melamar pekerjaan. Tapi, pada waktu itu perkerjaan sebagai programmer di Indonesia masih sangat sulit ditemukan. Untuk waktu beberapa lama ia harus menerima status sebagai pengangguran.

Butuh waktu cukup lama untuk akhirnya ia berhasil mendapat perkerjaan pada salah satu perusahaan di Indonesia. Pada kesempatan yang sama Otto juga berkecimpung ke dalam proyek dengan rekan kuliah.

Bersama keduanya mengembangkan software yang berfungsi untuk memfasilitasi pemberian kredit untuk nelayan. Namun, ia belum berkecimpung dalam dunia bisnis. Ia masih membangun karir untuk bekerja di bawah perusahaan orang lain.

Baca Juga: Elon Musk Tergusur jadi Orang Terkaya di Dunia, Siapa yang Menggesernya?

Ia juga sempat bekerja untuk perusahaan milik salah satu keluarganya di Bank Bali untuk mengembangkan sistem IT bank dari back office hingga akuntansi.

Setelah enam tahun bekerja di Bank Bali, Otto Toto Sugiri memutuskan untuk membangun bisnis milik sendiri dan terbentuk Sigma Cipta Caraka pada 1989. Bisnis itu dibangun dengan kerja sama dari sejumlah rekannya.

Kiprah Bisnis

Sigma Cipta Caraka menjadi batu loncatan Otto Toto Sugiri untuk bisa membangun usaha sendiri. Perusahaan itu dibentuk atas dasar kebijakan pemerintah baru yang memberi kelonggaran pada industri perbankan.

Dampaknya, terjadi lonjakan pertumbuhan industri perbankan. Jumlah bank di Indonesia kemudian melonjak dari 111 pada 1988 menjadi 240 bank pada 1994.

Baca Juga: Inilah Daftar Terbaru 50 Orang Terkaya di Indonesia 2022 Versi Forbes

Di tengah euporia industri perbankan Otto Toto Sugiri memanfaatkan situasi melalui Sigma Cipta Caraka. Dalam setahun, perusahaan itu berhasil mengantongi keuntungan hingga US$ 1,2 juta.

Selain Sigma Cipta Caraka, Otto Toto Sugiri juga mendirikan bisnis baru, yaitu Indointernet pada 1994. Indointernet adalah layanan internet yang memudahkan semua orang mengakses informasi dari seluruh dunia, layaknya sistem pencarian Google.

Kecanduan membangun bisnis, Otto Toto Sugiri kembali mendirikan perusahaan baru yang merupakan anak usaha Sigma Cipta Caraka bernama BaliCamp. Namun usaha itu tidak berjalan dengan baik, pada 2002 BaliCamp harus tutup akibat tragedi Bomb Bali.

Di tengah krsis Otto Toto Sugiri masih bisa mempertahankan kepemilikan Sigma Cipta Caraka. Bahkan mampu beroperasi tanpa utang di tengah krisis keuangan Asia. Hingga akhirnya ia memutuskan menjual 80% sahamnya ke Telekomunikasi Indonesia (Telkom) senilai US$ 35 juta.

Baca Juga: Kisah Gautam Adani, Sosok Putus Sekolah yang Jadi Orang Terkaya di Dunia

Kemudian pada seluruh kepemilikan Sigma Cipta Caraka ia jual dan berniat untuk pensiun dari dunia bisnis. Tetapi pada 2011 ia melihat peluang saat pemerintah membuka pintu untuk memperkuat pusat data negara

Akhirnya, Otto Toto Sugiri meluncurkan DCI Indonesia. Untuk memperkokoh bisnis pusat data yang ia bangun perusahaan kemudian mendapatkan sertifikasi Tier IV yang menjadi klasifikasi tertinggi industri pusat data global pada 2014.

Selain itu, Otto Toto Sugiri juga melengkapi syarat membangun pusat data di mana perusahaan harus menjamin online selama 99,995% dan memiliki cadangan yang sepenuhnya untuk listrik jika terjadi pemadaman.

DCI semakin sukses dengan memiliki klien lebih dari 40 perusahaan telekomunikasi dan lebih dari 120 penyedia layanan keuangan di seluruh Indonesia, Asia Tenggara, dan AS. Perusahaan itu melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Januari 2021.

Editor
Komentar
Banner
Banner