bakabar.com, JAKARTA – Laporan Forbes Real Time Billionaires kembali memperbarui daftar orang terkaya di Indonesia untuk bulan April 2023.
Semenjak memasuki tahun 2023, Banyak orang terkaya di Indonesia mengalami pertumbuhan kekayaan aset. Terdapat nama baru yang masuk ke dalam jajaran orang terkaya di Tanah Air.
Terakhir pada akhir tahun 2022, Laporan Forbes Real Time Billionaires mencatatkan nama Low Tuck Kwong sebagai orang terkaya nomor satu di Indonesia.
Ia berhasil menggeser nama duo Hartono bersaudara yang selama beberapa decade terus menjadi orang paling kaya.
Baca Juga: Catat! Jalan Rusak Akibat Truk Batu Bara Jadi Tanggung Jawab Perusahaan
Low Tuck Kwong diketahui sebagai pengusaha batu bara pendiri Bayan Resources. Ia memiliki kekayaan sebesar USD26,9 miliar atau Rp408,23 triliun.
Sementara itu, posisi Budi Hartono tercatat menjadi orang kedua di bawah Low Tuck Kwong. Ia adalah pemilik perusahaan rokok Djarum yang mempunyai kekayaan sebesar US$ 25,3 miliar atau sekitar Rp 383,95 triliun
Kemudian di posisi ketiga ada Michael Hartono yang memiliki harta USD 24,2 miliar atau Rp 367,25 triliun. Ia adalah pengendali saham Bank BCA.
Baca Juga: Kebakaran Kilang Dumai: Ahok dan Dirut Pertamina Didesak Mundur!
Selain itu, kekayaan pemilik Alfamart Djoko Susanto juga terus mengalami peningkatan. Saat ini dirinya tercatat berhasil naik satu peringkat dan berada di posisi 8 sebagai orang terkaya di Indonesia.
Berikut daftar 10 orang terkaya di Indonesia dikutip dari Forbes Real Time Billionaire, Minggu (2/4).
1. Low Tuck Kwong - US$26,9 miliar (Rp408,23 triliun)
2. R. Budi Hartono - US$25,3 miliar (Rp383,95 triliun)
3. Michael Hartono US$24,2 miliar (Rp367,25 triliun)
4. Sri Prakash Lohia - US$7,4 miliar (Rp112,3 triliun)
5. Prajogo Pangestu - US$5,6 miliar (Rp84,98 triliun)
6. Lim Hariyanto Wijaya Sarwono - US$ 4,9 miliar (Rp74,36 triliun)
7. Chairul Tanjung - US$4,9 miliar (Rp74,36 triliun)
8. Djoko Susanto - US$4,4 miliar (Rp66,77 triliun)
9. Martua Sitorus - US$3,2 miliar (Rp48,56 trilliun)
10. Theodore Rachmat - US$3,1 miliar (Rp47,04 triliun)