bakabar.com, JAKARTA – Di balik kecanggihan yang dimiliki, handphone atau smartphone rentan terhadap ledakan baterai.
Bahkan seperti dilansir Republika, Samsung pernah menarik kembali jutaan unit Galaxy Note 7, setelah lebih dari 35 kasus smartphone meledak. Dalam beberapa kasus, insiden tersebut bahkan merenggut nyawa si pengguna.
Dilansir dari 91mobiles, berikut sejumlah kejadian yang dapat memicu ponsel pintar meledak:
Cacat produksi
Cacat manufaktur adalah penyebab utama ponsel meledak. Baterai lithium-ion yang memberi daya sedianya perlu diuji dengan benar sebelum dikirim.
Komponen yang salah atau kerusakan di jalur perakitan dapat menyebabkan baterai tidak berfungsi, hingga bahkan meledak.
Kejadian ini biasanya terjadi ketika sel di dalam baterai mencapai suhu kritis (karena panas eksternal, pengisian daya yang berlebihan, kerusakan atau produksi yang buruk), sehingga mengakibatkan pelarian termal.
Kerusakan fisik baterai
Terkadang ponsel yang sering terjatuh dapat menyebabkan kerusakan baterai. Goncangan dapat mengubah struktur mekanis atau kimiawi internal baterai yang menyebabkan korsleting maupun panas berlebih.
Setelah baterai rusak, sering kali baterai menggelembung yang merupakan alasan pengguna membeli baterai baru.
Menggunakan pengisi daya berbeda
Mengisi daya telepon selain dengan pengisi daya asli, juga bisa berbahaya. Pengisi daya pihak ketiga sering kali kekurangan spesifikasi yang dibutuhkan.
Meskipun terlihat sama, pengisi daya yang murah atau tidak bersertifikat dapat membuat ponsel terlalu panas, merusak komponen internal dan menyebabkan gelembung atau arus pendek.
Pengisian semalaman
Sebagian besar pengguna memiliki kebiasaan mengisi daya ponsel ketika akan tidur. Hal ini berdampak buruk kepada baterai, karena pengisian daya yang berlebihan dapat menyebabkan panas berlebih, pengisian berlebih, korsleting, dan terkadang ledakan.
Memang sudah banyak smartphone yang hadir dengan chip otomatis menghentikan aliran arus, ketika level baterai 100 persen.
Namun untuk ponsel yang tiddak memiliki kemampuan itu, potensi meledak tetap terbuka.
Baca juga:Viral Korban Handphone Meledak di Banjarbaru, Begini Penjelasan RSI Sultan Agung
Baterai terkena air
Baterai yang meledak karena air, sering terjadi karena ponsel tidak kedap air. Makanya sekarang banyak ponsel yang setidaknya menggunakan lapisan tahan percikan air.
Terkena matahari langsung
Ponsel yang tertinggal di dalam mobil dan terkena sinar matahari langsung, juga dapat merusak baterai ponsel.
Akibatnya sel menjadi sedikit tidak stabil, kehilangan kerusakan eksotermik dan menghasilkan gas seperti oksigen dan karbon dioksida.
Gas-gas itu dapat menyebabkan baterai membengkak, merusak struktur, dan akhirnya meledak.
Penggunaan prosesor berlebihan
Prosesor juga dapat menyebabkan ponsel memanas secara alami. Chipset yang paling kuat sekalipun, memiliki masalah termal selama multi-tasking dan menjalankan aplikasi dengan grafis berat seperti PUBG.
Untuk mengatasi masalah itu, pabrikan telah mulai menambahkan fitur kunci termal atau pasta termal untuk menjaga panas handset tetap terkendali.
Tetapi dalam banyak kasus, hal tersebut tidak terjadi sehingga kunci termal gagal dan telepon meledak.