bakabar.com, SAMPIT - Sejumlah warga dan pengguna jalan meminta Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah segera memperbaiki Jalan Lingkar Selatan Sampit. Ruas jalan tersebut saat ini dalam kondisi rusak parah.
"Kita menagih janji pemerintah provinsi di tahun 2021 sampai 2023 lalu yang telah menganggarkan untuk perbaikan jalan ini. Tapi kapan terealisasinya? Jangan hanya janji tapi penanganannya tidak ada keseriusan. Semoga tahun 2024 ini rencana itu dilaksanakan," kata Yanto, seorang sopir truk, Rabu (17/1/2024).
Baca Juga: Dari Awal Januari 2024, Kasus DBD di HST Meningkat
Menurutnya, jalan lingkar selatan sudah kurang fungsional untuk dilintasi kendaraan angkutan, karena banyak lubang, bahkan ada yang sangat dalam dan cukup membahayakan jika dilintasi, terutama untuk angkutan berat.
"Ada beberapa lubang yang sangat dalam hampir sama dengan ban truk, ya, sekitar satu meteran," keluhnya.
Jalur lingkar selatan merupakan satu-satunya jalan alternatif dan yang diperbolehkan untuk dilewati kendaraan berat, sehingga para sopir tak punya pilihan lain.
"Dengan kondisi jalan seperti itu, kami takut truk terguling jika salah mengambil jalur jalan. Soalnya kedalaman lubang jalan tidak seimbang," jelas Yanto.
Baca Juga: KPU Kalsel Gelar Simulasi Pemungutan Surat Suara Pemilu 2024, KPPS Diminta Displin
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Kotim sudah sering melakukan komunikasi meminta jalan tersebut diperbaiki pada pihak provinsi, karena jalan lingkar selatan masuk kewenangan Pemprov Kalteng.
"Kita sudah beberapa kali menanyakan, bahkan lebih dari 10 kali, tapi ya itu dari pimpinan, itu kebijakan beliau," jawab Bupati Kotim Halikinnor dengan singkat.
Pemkab Kotim telah berupaya membantu agar jalan tersebut bisa berfungsi dengan baik dengan melakukan konsorsium dengan pihak perusahaan angkutan serta perusahaan perkebunan.
Jalan tersebut sebelumnya sempat bisa dilintasi kendaraan angkutan. Namun, berhubung perbaikan hanya bersifat jangka pendek, ketahanannya hanya hitungan bulan saja.
Sebelumnya, Pemprov Kalteng dikabarkan telah menganggarkan dana sebesar Rp10 miliar di tahun 2021 dan Rp30 miliar tahun 2023 untuk perbaikan jalan tersebut. Tapi faktanya hingga kini jalan itu tak kunjung diperbaiki.