bakabar.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa pemerintah akan mengambil alih sejumlah perbaikan jalan provinsi dan jalan kabupaten di Provinsi Jambi.
Presiden meninjau ruas jalan Kota Jambi hingga Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, Selasa (16/5).
"Yang tadi (jalan Desa Tangkit-Desa Sungai Gelam) itu jalan kabupaten, yang ini (Simpang Ahok-Simpang Bumi Perkemahan Sungai Gelam) jalan provinsi. Ini juga akan diambil alih oleh pusat dan segera juga dikerjakan," kata Presiden Joko Widodo saat peninjauan jalan di sungai Gelam, Muaro Jambi, Selasa (16/5).
Presiden menambahkan, "Karena kalau enggak, yang namanya jalan logistik itu sangat penting sekali, yang namanya jalan produksi itu sangat penting sekali sehingga itu yang didahulukan, apalagi rusak parah, harus segera dikerjakan."
Baca Juga: Penanganan Jalan Rusak, PUPR: Pemerintah Anggarkan Rp32,7 Triliun
Jokowi menjelaskan sejumlah jalan di Provinsi Jambi dalam kondisi rusak, baik itu jalan nasional, provinsi, maupun kabupaten/kota. Untuk jalan kabupaten ada 10.000 kilometer, yang rusak kurang lebih 4.600 kilometer. Ia menegaskan bahwa hampir separuh yang rusak jalan kabupaten/kota.
Kemudian jalan provinsi ada 1.030 kilometer yang rusak 250 kilometer atau sekitar 25 persen. Kemudian pada jalan nasional ada 1.300 kilometer yang rusak 130 kilometer.
Oleh sebab itu, Presiden menuturkan bahwa pemerintah akan melakukan perbaikan sejumlah jalan dalam beberapa waktu ke depan, utamanya perbaikan jalan produksi dan jalan logistik.
"Ini yang kita cek tadi jalan produksi untuk nanas ke sana benar rusak, itu masuk, akan kita mulai (perbaikannya) nanti bulan Juli Agustus," katanya.
Baca Juga: Mobil Erick Thohir-Basuki Nyangkut di Jalan Rusak, Intip Spek Toyota HiAce
Tidak hanya di Provinsi Jambi, Presiden menyampaikan bahwa provinsi lain juga masih banyak yang memerlukan penanganan perbaikan jalan. Oleh sebab itu, Presiden menyebutkan pemerintah pusat dan daerah akan mengerjakan perbaikan jalan secara bersama-sama.
Ia menegaskan bahwa perbaikan jalan itu seharusnya dikerjakan provinsi atau kabupaten masing-masing.
"Tapi karena memang jalan yang di seluruh Tanah Air yang bagiannya kabupaten/kota dan provinsi ini tadi saya sampaikan separuhnya, ya dikerjakan bareng-bareng belum tentu selesai, mungkin ini dalam waktu dua tahun tiga tahun kita akan kejar secepatnya," kata dia.