bakabar.com, TANAH BUMBU - Anggota DPRD Kabupaten Tanah Bumbu dari Daerah Pemilihan (Dapil) III melakukan kunjungan lapangan ke Kecamatan Satui, Senin (5/5) guna meninjau langsung kondisi infrastruktur yang dikeluhkan warga, terutama jalan rusak dan akses usaha tani yang memprihatinkan.
Kegiatan monitoring yang dimulai pukul 10.00 WITA ini dipusatkan di kediaman Hj. Ernawati, anggota DPRD Tanah Bumbu dari Dapil III. Dalam sambutannya, Hj. Ernawati menekankan pentingnya peninjauan langsung agar anggota dewan dapat menyerap aspirasi warga secara lebih akurat.
“Jalan yang rusak karena abrasi dan akses tani yang belum memadai mengganggu aktivitas warga. Masalah ini harus segera ditangani karena menyangkut keselamatan dan ekonomi masyarakat,” ujar Hj. Ernawati.
Kunjungan ini menargetkan dua titik utama yang menjadi sorotan warga:
1. Jalan Lama Satui Barat – Satui Timur
Jalan ini mengalami kerusakan parah akibat abrasi laut dan longsor. Kondisinya membahayakan pengguna jalan serta menghambat mobilitas antardesa.
2. Jalan Usaha Tani di Satui
Jalan tani berlubang dan tak terawat menyebabkan petani kesulitan mengangkut hasil panen. Dampaknya, biaya logistik meningkat dan distribusi hasil pertanian menjadi lambat.
Hj. Ernawati menegaskan, hasil temuan di lapangan akan dibawa ke rapat kerja DPRD bersama pemerintah daerah. Ia mendesak agar perbaikan jalan menjadi prioritas dalam alokasi anggaran pembangunan tahun ini.
“Kami akan terus dorong agar anggaran pembangunan difokuskan pada kebutuhan mendesak yang langsung dirasakan masyarakat,” tegasnya.
Selain peninjauan, kegiatan ini juga membuka ruang dialog antara anggota DPRD dan warga. Sejumlah tokoh masyarakat hadir dan menyampaikan langsung keluhan serta harapan mereka. Aspirasi tersebut dicatat untuk bahan evaluasi dan penganggaran selanjutnya.
DPRD Dapil III berkomitmen menjalankan fungsi pengawasan secara aktif demi mendorong pemerataan pembangunan. Keterlibatan langsung Hj. Ernawati dan rekan-rekannya menjadi bagian dari upaya nyata agar pembangunan di Tanah Bumbu, khususnya Kecamatan Satui, tidak lagi tertinggal akibat persoalan infrastruktur yang berlarut.