bakabar.com, JAKARTA - Lautan manusia yang hendak merayakan Halloween nampak memadati sebuah distrik di Itaewon, Sabtu (29/10). Naas, momen yang mestinya dipenuhi sukacita, malah berujung duka.
Sedikitnya 151 orang meregang nyawa dari insiden tersebut. Tragedi ini menyisakan sejarah kelam bagi Itaewon, salah satu distrik yang sejatinya menjadi tempat kongko bagi wisatawan internasional, khususnya Amerika dan Eropa.
Bukan cuma masa kini, daerah yang kian populer berkat drama Itaewon Class ini rupanya sudah jadi tempat kumpul tentara Amerika. Tepatnya setelah Perang Dunia II, militer AS mendirikan pangkalan di dekat Itaewon.
Daerah tersebut dipilih lantaran berlokasi di bawah gunung dan atas sungai, sehingga dinilai sangat potensial. Hal ini kemudian disusul dengan ekspatriat asing yang memasuki Itaewon, di mana akhirnya mulai bermunculan pula penginapan dan kedutaan besar.
Baca Juga: Halloween Kelam di Itaewon, Ini Deretan Insiden karena Berdesakan yang Pernah Ada
Distrik Kumuh Korsel
Itaewon saat ini boleh dibilang terkenal sebagai pusat hiburan malam terpopuler di Korea Selatan. Namun, siapa sangka, dulu ternyata distrik ini dicap sebagai kawasan kumuh.
Gelar yang demikian tak terlepas dari pangkalan militer AS, sebagaimana dibahas sebelumnya. Dua puluh tahun pasca Perang Korea, Itaewon mulai mengekspansi bangunannya dengan mendirikan restoran dan toko asing.
Sebab itulah, Itaewon menjadi tempat kongko favorit tentara Amerika dan orang asing yang mengadakan pesta hingga larut malam. Hal ini pula lah yang lantas membuat warga Negeri Ginseng, khususnya Seoul, menghindari daerah bereputasi buruk itu.
Jadi Pusat Muslim Korea Selatan
Di balik gemerlapnya dunia malam di Itaewon, rupanya daerah ini merupakan pusat muslim di Korea Selatan. Kawasan ini bahkan memiliki masjid megah yang terdiri dari tiga lantai, yakni Masjid Raya Seoul.
Baca Juga: Seoul Berduka! 151 Orang Tewas Saat Perayaan Halloween
Tempat ibadah yang sudah eksis sejak 1976 itu menjadi rumah bagi umat muslim pendatang maupun warga asli. Selain itu, berdiri pula Leeum, Samsung Museum of Art dan Masjid Itaewon.
Lantaran menjadi pusat muslim, tentu terdapat banyak restoran halal di sekitar sana. Barangkali, karena pusat malam dan tempat ibadah yang berdampingan, Itaewon terkenal sebagai daerah unik nan penuh keberagaman.
Lokasi yang Ramah Homoseksual
Fakta lainya menyebutkan bahwa Itaewon adalah satu-satunya tempat di Seoul yang memberikan tolerasi secara terbuka kepada kaum homoseksualitas.
Tidak ada diskriminasi terhadap golongan apapun di sana sehingga memang terkenal sangat ramah sebelum tragedi Helloween yang tewaskan 151 orang tersebut.
Demikianlah sekilas sejarah yang pernah mewarnai linimasa Itaewon, distrik malam saksi tragedi kelam Halloween 2022.