bakabar.com, JAKARTA - Ustaz Maulana akhirnya mengungkap penyebab meninggalnya sang istri, Nuraliyah M. Nur Maulana atau Ummi Naorah. Nuraliyah rupanya mengidap kanker usus. Dikutip dari detikHot, kanker yang menyerang istri pendakwah ini berlokasi di dekat anus. Kanker yang diderita istrinya bahkan sudah menjalar hingga paru-paru.
“Terus terang luar biasa istri saya, sosoknya sabar, sosoknya dermawan, baik dan perhatian. Dia taati semua keinginan saya di penuhi, aturan saya dia iyakan, saat mau dibikin ini dibantu dia tidak pernah berkata tidak, itulah isteri saya,” kata Ustaz Maulana mengenang sang istri.
Selain istri Ustaz Maulana, kanker usus juga menggerogoti kesehatan artis senior Titi Qadarsih. Mantan model ini meninggal dalam usia 73 tahun pada Senin (22/10/2018).
Menurut dokter ahli pencernaan dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, FINASIM, kanker usus sebetulnya bisa dicegah bila diketahui sejak dini. Berikut beberapa hal yang harus diketahui seputar kanker usus dikutip dari berbagai sumber.
1.Diawali gangguan Buang Air Besar (BAB)
Dr Ari menjelaskan, serangan kanker usus menyebabkan pola BAB berubah dari kebiasaan sehari-hari. Frekuensi BAB bisa meningkat jadi diare, atau turun hingga mengalami kesulitan yang terjadi secara bergantian. Risiko terkena kanker usus pada pasien yang mengalami kesulitan BAB mencapai 2 kali lebih besar, namun sayangnya gejala ini kerap dianggap sebagai ambeien,
Pasien juga mengalami sakit perut berulang dan BAB yang kadang disertai pendarahan. Dikutip dari Web MD, darah pada BAB kadang tidak terdeteksi mata telanjang. BAB berdarah sebetulnya tak lantas mengindikasikan kanker. Namun masyarakat wajib waspada bila darah yang keluar cenderung makin banyak, yang disertai gejala kanker lainnya.
2.Dipengaruhi gaya hidup
Kanker usus memang lebih umum ditemukan pada pasien yang berusia lebih dari 50 tahun. Namun seiring waktu, usia pasien yang mengalami kanker usus semakin muda. Dikutip dari Cancer Treatment Centers of America, salah satu penyebabnya adalah penerapan gaya hidup yang tidak ramah kesehatan.
Salah satu faktor risiko kanker usus adalah konsumsi daging merah utuh atau siap saji, yang tidak diseimbangkan dengan konsumsi buah dan sayur. Faktor risiko lain adalah perokok aktif dan pasif, konsumsi alkohol, obesitas, serta mengalami diabetes.
3.Dapat dicegah
Penyakit kanker usus dapat dicegah dengan penerapan gaya hidup sehat yang meliputi tidak merokok, rutin olahraga, serta selalu mengkonsumsi buah dan sayur setiap hari. Bagi yang pernah mengalami atau punya sejarah terkait kanker usus, dr Ari menyarankan skrining paling lambat di usia 50 tahun.
Salah satu metode skrining yang bisa dilakukan adalah kolonoskopi atau colonoscopy, untuk mengetahui adanya aktivitas yang tidak normal dalam usus besar dan rektum. Deteksi dini meningkatkan peluang pasien untuk segera sembuh, bila betul terkena kanker.
4.Tindak penyembuhan
Sama seperti pada jenis kanker lain, pengobatan kanker kolorektal meliputi bedah, kemoterapi, dan radioterapi. Kombinasi ketiga langkah pengobatan tersebut tergantung pada kondisi kesehatan pasien, serta tingkat penyebaran kanker.
Peluang pasien bertahan hidup hingga 5 tahun mendatang mencapai 92 persen jika kanker terdiagnosa di stadium awal. Peluang turun hingga 12 persen jika kanker ditemukan pada stadium 4 atau lanjut.
Editor: Aprianoor