bakabar.com, BANJARMASIN – Penulis nasional, Agustus Sani Nugroho menyampaikan pentingnya nilai dari membaca di zaman sekarang.
Agustus yang juga seorang blogger, penulis, pembalap, pengacara, dan pengusaha ini mengatakan bahwa membaca menjadi pembeda apakah kita mau menjadi manusia seutuhnya.
Penyampaian itu diutarakan saat menjadi pembicara di Talkshow yang dilaksanakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kalimantan Selatan (Kalsel).
Diungkapkannya kesuksesan yang ia raih saat ini salah satunya ia dapatkan dengan belajar melalui membaca. “Sedemikian besar perintah agama pertama kali baca karena itu,” ujarnya.
Menurutnya membaca memiliki makna yang luas yakni belajar mengetahui sesuatu dari yang tidak tau menjadi tau.
Sadar akan apa yang dibutuhkan masyarakat, mendorong seseorang untuk membaca, karena dengan demikian kita bisa tau dan mengenal berbagai hal yang kita butuhkan.
Seperti dulu, kata dia bahwa tidak mengenal handphone saat ini kita bisa berkomunikasi bahkan virtual ada videonya itu munculnya karena kita butuh.
"Karena kebutuhan kita akan belajar sesuai dengan bidang yang kita butuhkan,” ucapnya.
Saat seseorang sudah belajar dengan membaca lantas ia akan mengetahui ilmunya dan bisa berbuat sesuatu hingga pada akhirnya kita akan merubah diri sendiri, mempengaruhi keluarganya, tetangganya, bangsanya, dan bahkan dunia.
“Ini adalah gerakan yang harus kita dorong sebagai gerakan seluruh manusia dan seluruh bangsa ini setidaknya agar bangsa kita jadi maju,” paparnya.
Menurut pengamatan pria kelahiran 13 Agustus 1964 ini nilai literasi di Indonesia masih sangat rendah sehingga harus lebih keras lagi meningkatkan minat baca.
Salah satu caranya seperti yang dilakukan Dispersip Kalsel yang melihat bahwa perpustakaan harus dijadikan jembatan agar orang orang di wilayah ini menjadi cerdas, sehingga dapat mengetahui sesuatu yang sebelumnya mereka tidak tau.
Dengan cara membuat proses belajar itu nyaman mudah tanpa sadar orang akan tertarik suka dan kemudian belajar dengan sendirinya.
"Jadi justru jangan lengah, tetap perbaiki terus berinovasi menjadi lider untuk mendorong literasi di negara ini,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Dispersip Kalsel, M Ramadhan mengatakan bahwa tidak sedikit kaum milenial yang telah berubah mindsetnya, untuk itu melalui kegiatan ini kami ingin mereka tetap membaca sesuai dengan ayat suci Alquran yakni Iqra.
"Ramadan berharap perpustakaan bisa menjadi tren model yang dicintai dan disukai oleh kalangan generasi muda," pungkasnya.