bakabar.com, JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai bahwa terpilihnya Erick Thohir menjadi Ketum PSSI bisa meningkatkan potensi elektoralnya menuju Pilpres 2024.
Kinerja Erick Thohir mampu memberi sumbangsih kenaikan elektabilitas jika mampu membenahi banyak kekisruhan sepakbola di Indonesia.
"Kalau ET (Erick Thohir) bisa membenahi total carut-marut persoalan yang ada di PSSI, dan dianggap sukses maka itu akan menaikkan kansnya di pilpres, saya melihatnya diposisi cawapres, karena potensi dia itu menjadi cawapres " tambahnya. ujar Ujang saat dihubungi bakabar.com, Sabtu (18/1).
Baca Juga: Presiden Jokowi Harap Erick Thohir Lakukan Reformasi Total PSSI
Ujang menambahkan sepakbola menjadi olahraga yang paling digandrungi dan menyedot perhatian masyarakat Indonesia. Hal tersebut tentunya akan menaikkan publisitas Erick Thohir yang menduduki ketua PSSI saat ini.
"Saya melihatnya akan menaikkan publisitas Erick Thohir karena suka tidak suka sepak bola itu menjadi olahraga yang paling digemari oleh warga Indonesia," ujar Ujang.
Ujang juga menilai, masuknya Erick Thohir menjadi ketua PSSI menjadi momentum langkah awal untuk masuk ke bursa cawapres. Hal tersebut dikarenakan Erick Thohir masuk PSSI jelang satu tahun sebelum pemilu.
"Ketika misalnya sukses memimpin PSSI dalam satu tahun ini menjelang pendaftaran KPU, September pendaftaran capres, terus kemudian tahun depannya pemilihan, saya melihatnya kans Erick Thohir sangat besar untuk bisa menjadi cawapres," tambahnya.
Baca Juga: Pengamat Sepak Bola: Kepemimpinan Erick Thohir Teruji
Erick Thohir juga dinilai cocok untuk mempimpin PSSI periode saat ini karena beberapa alasan, pertama, Erick Thohir adalah orang yang berpengalaman di bidang Sepakbola. Sebelumnya Erick Thohir pernah berkecimpung di sepakbola Eropa saat menjadi presiden Inter Milan.
Kedua, Menteri BUMN tersebut punya kedekatan dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino. Kedekatan tersebut memberika efek positif terhadap sepakbola Indonesia, contohnya saat tragedi Kanjuruhan, Indonesia tidak diberi sanksi oleh FIFA.
"Itu memang menjadikan ET sangat percaya diri, dan dia juga kan bukan orang yang baru di sepakbola," pungkasnya.