bakabar.com, JAKARTA - Pengamat Sepak bola, Weshley Hutagalung menilai Erick Thohir layak memimpin Persatuan Federasi Sepak Bola Seluruh Indonesia Indonesia (PSSI), karena kompetensi dan kecintaan Erick Thohir pada olahraga, termasuk sepak bola.
"Tentu layak, kepemimpinan beliau sudah sangat teruji dalam berbagai kegiatan, usaha, ataupun organisasi yang dipimpinnya," kata Weshley kepada bakabar.com, Jumat (17/2).
Lebih lanjut, Weshley mengatakan dengan terpilihnya Erick Thohir ini, nantinya tim kepengurusan PSSI dan seluruh stakeholder di Tanah Air mau berjalan bersama.
"Tinggal nanti bagaimana tim kepengurusan PSSI, dan seluruh stakeholder di Tanah Air mau berjalan bersama sesuai rancangan besar pengelolaan sepak bola nasional yang disiapkan," ungkapnya.
Selain itu, Weshley juga menyadari adanya beberapa peluang, tantangan, hingga permasalahan paling krusial, yang nantinya akan dihadapi Erick Thohir selama menjalani kepemimpinannya hingga 2027 mendatang.
"Peluang di depan sangat terbuka untuk menjalankan sepak bola bersih dan berprestasi yang diusung Erick, selama semua stakeholder memahami cetak biru serta visi misi jangka pendek dan panjang," terangnya.
Sementara tantangan terberat, kata Weshley yaitu bagaimana Erick Thohir bisa mengubah pola dan cara berpikir pengelolaan sepak bola, kemudian menancapkan arti serta posisi sepak bola dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Kestabilan dan kepastian dalam menjalankan roda kompetisi yang berjenjang termasuk PR besar bagi kepengurusan ET, selain manajemen organisasi PSSI dari pusat hingga daerah. Termasuk pengelolaan dana," tegasnya.
Diketahui, pada Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang digelar di Hotel Sangri-La, Jakarta, Kamis (16/2), Erick Thohir secara resmi terpilih menjadi Ketua Umum PSSI yang baru periode 2023-2027.
Pria yang kini menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu terpilih menjadi Ketum PSSI usai memperoleh 64 suara.
Mantan bos Inter Milan itu menang dari perebutan kursi tertinggi di tubuh PSSI mengalahkan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, La Nyalla Mattalitti yang hanya mendapatkan 22 suara.