News

Isu Miring di Balik Dibunuhnya Polisi di Puntun, Kompolnas: Tunggu Dulu

Kompolnas merespons desas-desus yang mengiringi tewasnya Aipda Andre Wibisono, 38, di 'kampung narkoba' Puntun, Kalimantan Tengah.

Featured-Image
Jasad Aipda Andre anggota Biddokes Polda Kalteng saat malam penghiburan.

Aipda Andre tewas dengan sejumlah luka sayatan, bacokan dan benda tumpul. Tak cuma itu, sejumlah luka tembak juga bersarang di bagian kepala hingga lehernya.

Aksi kejar-kejaran sempat mewarnai proses penangkapan. Delapan pelaku yang diduga merupakan kaki-tangan bandar narkoba itu mencoba kabur begitu tahu polisi datang. Mereka mencoba kabur ke arah hutan belakang Puntun yang dipenuhi rawa-rawa.

Wajah mereka berlumuran lumpur ketika berhasil diamankan kepolisian. Polisi lalu membakar gubuk-gubuk yang diduga menjadi sarang pemakai menikmati sabu.

Lima parang, puluhan butir peluru air soft gun, serta sejumlah sabu dan pil zenith ditemukan dalam penggerebekan siang itu.

Sehari sebelumnya, Aipda Andre ditemukan dalam kondisi berlumuran darah di areal rawa dekat titian jalan Puntun, kompleks yang dikenal sebagai 'Kolombianya' Kalteng itu.

Mendengar teriakan minta tolong, orang-orang di kampung narkoba itu sempat takut untuk menolong.

Kampung Narkoba Puntun
Pelaku masih mendalami kemungkinan motif pengeroyokan terhadap Aipda Andre.

Sampai akhirnya berhasil dievakuasi menggunakan sebuah gerobak, nahas nyawa Aipda Andre tak tertolong saat dievakuasi menuju RS Bhayangkara.

"Orang ini memang bernyali. Ibarat kalau berkelahi terdahulu di depan. Nyalinya memang luar biasa," kata Sulkan, rekannya.

Dikenang sebagai pemberani, Aipda Andre juga sosok penyayang keluarga. Sekalipun telah bercerai dengan sang istri, kata Sulkan, ia selalu memberi gajinya kepada semua anak-anak perempuannya.

"Rumah yang dibelinya di Pangkalan Bun sudah diniatkan untuk keempat anaknya, mau dijual Rp400 juta," jelasnya.

Kepiluan juga terpancar jelas dari wajah Prabowo, adik kandung Aipda Andre. Ia hanya bisa berharap peristiwa tewasnya petugas kepolisian saat bertugas tidak lagi terjadi.

"Wajib dibersihkan [wilayah narkotika], saya berharap kejadian seperti ini agar menjadi perhatian khusus," jelasnya sembari menyebut bahwa dampak narkoba sangat luar biasa hingga menewaskan anggota kepolisian.

Editor
Komentar
Banner
Banner