bakabar.com, JAKARTA - Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) mendesak Polri mengusut kasus penganiayaan Kapolsek Komodo, Kompol Ivans Djarat terhadap satpam bank di Nusa Tenggara Timur (NTT).
ISESS berpendapat bahwa itu adalah bentuk arogansi aparat kepada mitra binaanya sendiri. Selain itu, aparat juga menunjukan etika dan disiplin yang kurang baik karena menganggap satpam lebih lemah dibanding dirinya.
"Sanksi disiplin dan etik internal berupa pencopotan memang layak diberikan," ujar Peneliti ISESS, Bambang Rukminto kepada bakabar.com, Jumat (15/9).
Baca Juga: ISESS Desak Pemerintah Usut Kekerasan Aparat ke Warga Pulau Rempang
Baca Juga: ISESS: Judi Online Sulit Diberantas Jika Tak Menyasar Bandar Besar
ISESS juga meminta agar kasus ini diusut secara tuntas untuk memberikan efek jera kepada kepolisian.
"Kasus-kasus seperti ini seringkali berujung damai, tak memberi efek jera dan ke depan akan terulang lagi," ujarnya.
Untuk diketahui, Ivans Djarat diduga melakukan pemukulan kepada satpam bernama Gio di salah satu bank Nggorang, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, Rabu (13/9).
Gio yang menjadi korban mengaku dipukul Ivans karena memakai helm saat masuk gerai anjungan tunai mandiri (ATM). Akibat penganiayaan itu, pipi Gio mengalami bengkak.