bakabar.com, JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat pencapaian investasi pada kuartal pertama tahun ini sebesar 2,63 miliar dolar AS.
"Dari sisi investasi pencapaiannya 2,63 miliar dolar AS dari target tahun ini 15,54 miliar dolar AS," ujar Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (17/4).
Nanang menjelaskan, target capaian investasi tahun ini sebesar 15,54 miliar dolar AS atau meningkat 26 persen dibandingkan pada tahun lalu, dengan catatan bisa terpenuhi untuk tahun ini. untuk peningkatan di global sekitar 6,5 persen, sedangkan di negara kita 26 persen.
"Artinya kita jauh lebih agresif untuk kegiatan investasi di hulu migas," katanya.
Baca Juga: Solusi Kekurangan RIG, SKK Migas Jalin Kerja Sama 'Farm In'
Nanang mengakui, kalau melihat grafik selama tiga tahun terakhir yakni 2020 - 2022 terjadi peningkatan dari sisi investasi. Di tahun ini harapannya terjadi peningkatan yang signifikan.
"Hal yang lebih menggembirakan adalah investasi di bidang eksplorasi karena itu yang menjaga lifetime di industri kita, dengan mencoba meningkatkan cadangan-cadangan migas baru yang akan diproduksi pada masa depan," katanya.
Menurut dia, sebenarnya ada beberapa yang belum dibukukan, seperti kegiatan eksplorasi yang sudah selesai tetapi belum dibukukan karena belum selesai semua pekerjaannya.
Baca Juga: Libatkan 22 KKKS, SKK Migas Siapkan e-Katalog Ciptakan Efisiensi
Sebelumnya, Kepala Divisi Sumber Daya Manusia SKK Migas Hudi Suryodipuro mengatakan bahwa industri hulu migas dinilai masih memegang peranan strategis dan sangat penting dalam perekonomian nasional. Dengan begitu, para pelaku usaha sektor hulu migas perlu untuk menegaskan bahwa industri ini akan tetap bersinar.
Penegasan bahwa hulu migas tetap industri yang bersinar, menurut Hudi, antara lain lewat semangat untuk mengubah pola pikir (mindset) dari business as usual menjadi business not as usual.