bakabar.com, JAKARTA - SKK Migas meluncurkan program one two trees dalam rangka merealisasikan pilar ketiga Indonesia Oil & Gas 4.0 yaitu, ensuring environmental sustainability. Hal lainnya untuk mengurangi emisi karbon.
"Program one two trees ini adalah bagian dari program besar penanaman industri hulu migas untuk negeri sebagai bagian dari komitmen industri hulu migas untuk dapat menanam 2 juta pohon pada tahun 2023 yang terdiri dari rehabilitasi daerah aliran sungai dan pemulihan lahan sebanyak 1,2 juta pohon dan 800 ribu pohon dari program pengembangan masyarakat. Jadi, nanti masyarakat akan sangat dilibatkan untuk penanaman ini," ucap Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto.
Hal itu dikatakannya saat memberikan sambutan dalam peluncuran program one two trees di Taman Mangrove Jakarta, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, Sabtu.
Peluncuran program one two trees ditandai dengan penanaman 10.000 pohon di Taman Mangrove Jakarta sekaligus memperingati Hari Mangrove Sedunia pada 26 Juli lalu.
Melalui program penanaman pohon tersebut, seluruh pemangku kepentingan di industri hulu migas diharapkan mampu berkontribusi dalam menurunkan emisi karbon demi memastikan keberlanjutan lingkungan bagi generasi mendatang.
Dwi mengatakan Pemerintah Indonesia telah menetapkan pengurangan emisi karbon pada 2030 mendatang sebesar 29 persen dan emisi karbon menjadi nol bersih pada 2060.
Dengan mengimplementasikan program tersebut, ia mengaku optimis SKK Migas bersama kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) serta seluruh pemangku kepentingan terkait lainnya dapat mewujudkan misi besar pemerintah dalam mengurangi emisi karbon. Dengan jumlah pekerja di industri hulu migas mencapai 42 ribu orang, maka diharapkan dapat menanam lebih dari 84 ribu pohon.
"Setiap pekerja industri hulu migas wajib melakukan penanaman dua pohon sebagai bentuk kepedulian terhadap keberlangsungan lingkungan. Kami berharap program one two trees dapat menjadi gerakan yang berkelanjutan, baik secara industri maupun individu, sekaligus memacu publik untuk secara sukarela melakukan langkah serupa,” kata Dwi.
Selain itu, kata dia, komitmen penanaman pohon tersebut juga sebagai upaya untuk menghilangkan stigma tentang industri hulu migas.
"Hari ini kita melihat industri hulu migas yang memiliki stigma di masyarakat umum sebagai industri fosil penghasil emisi karbon, ternyata memiliki komitmen yang nyata dan upaya memulihkan lingkungan dan sekaligus menangkap emisi karbon dari udara melalui penanaman pohon," ujar Dwi.
SKK Migas menargetkan penanaman pohon pada 2023 mencapai 2 juta pohon atau meningkat dibandingkan realisasi penanaman pohon di 2022 sebanyak 1,7 juta pohon dan pada 2021 sebanyak 1,2 juta pohon.
Adapun, hingga semester I-2023, industri hulu migas telah menanam 446 ribu pohon atau sekitar 22 persen dari target, dengan potensi penyerapan emisi karbon sebanyak 887 ribu ton C02 per tahun.
Target penanaman 2 juta pohon itu akan direalisasikan melalui rehabilitasi daerah aliran sungai, program pengembangan masyarakat, program penghijauan pada buffer zona fasilitas produksi atau fasilitas pendukung serta pemulihan lingkungan, termasuk lingkungan sekitar pekerja industri hulu migas dalam program one two trees.
Sementara itu, Plt Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengapresiasi kepada SKK Migas dan seluruh pelaku di industri hulu migas yang secara nyata mendukung pengurangan emisi karbon melalui program one two trees dengan menanam 10.000 pohon.
"Bahwa yang Pak Dwi (Soetjipto) selalu sampaikan untuk yang 4.0 untuk industri oil and gas ini kita lihat sekarang kita buktikan saya tidak akan ngomong kecil besarnya karena ini sesuatu hal yang tidak perlu kita banding-bandingkan. Bahwa ini adalah salah satu upaya bagaimana industri oil and gas ini bisa berkontribusi terhadap penurunan emisi," ucap Dadan.
"Kuncinya gampang, kalau pohonnya tumbuh berarti ada penurunan emisi itu saja. Kalau pohonnya tidak tumbuh ya tidak ada itu penurunan emisinya," kata dia menambahkan.