bakabar.com, RANTAU – Inovatif! Mungkin itu kata yang pas menggambarkan sosok Maulana Akbar, peternak milenial asal Pulau Pinang, Binuang, Tapin.
Bagaimana tidak, ia mampu menyulap limbah kelapa sawit menjadi pakan kambing.
Kepada bakabar.com, Maulana Akbar mengaku mendapatkan referensi campuran limbah sawit dari rekannya sesama peternak di Lampung.
Menurutnya, limbah sawit mampu menekan angka operasional.
Jika sebelumnya menghabiskan ampas tahu 50 kilogram untuk dua hari, sekarang dengan campuran limbah kelapa sawit mampu bertahan hingga empat hari.
“Setelah kita lakukan uji coba di peternakan Bagus Farm selama 10 hari, terjadi peningkatan pertumbuhan pada daging kambing sebanyak 240 gram per tiga hari,” ucap Maulana Akbar, Senin (21/3).
Ia pun menyebutkan komposisi pengolahan limbah kelapa sawit untuk pakan ternak.
Di antaranya ampas buah sawit 20 persen, ampas tahu 20 persen dan rumput 60 persen.
“Ada 25 ekor kambing. Jadi biaya yang kita tekan hampir 50 persen. Kalau ampas dari sawit ini Alhamdulillah kita bekerja sama dengan PT KIU,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala BBPP Binuang, Yulia Asni Kurniawati merasa bangga dengan inovasi peternak milenial dalam memecahkan permasalahan pakan ternak.
“Dengan inovasi ini dapat membuat para peternak tidak sulit lagi mencari pakan untuk ternak mereka,” ujarnya singkat.
Di waktu bersamaan, Community Development PT KIU, Ciptadi menambahkan pemberian limbah sawit merupakan program CSR perusahaan.
“Selain untuk campuran pakan ternak, limbah sawit juga bisa diaplikasikan untuk pupuk. Secara kuantitas banyak digunakan untuk pupuk.”
“Ini program CSR sehingga mereka (peternak) tidak membeli. Jadi mereka mengajukan permohonan, kebutuhan mereka berapa nanti kita keluarkan,” tutupnya.