bakabar.com, JAKARTA - Perhelatan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) kembali diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC) pada 25 - 29 Oktober 2023.
Perhelatan halal festival yang telah berlangsung ke-10 ini turut menggandeng dengan PT Halal Expo Indonesia (HEI), yang akan menjadi pameran bisnis terbesar di Indonesia.
Mengusung tema “Accelerating Sharia Economy and Finance Through Digitalization For Inclusive and Sustainable Growth”, ISEF tahun ini menghadirkan sebanyak 793 exhibitor dari Indonesia serta 20 negara sahabat.
Berdasarkan Global Islamic Economy Indicator 2022, Indonesia menempati peringkat keempat ekonomi syariah terbesar setelah Malaysia, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab (UEA).
Dilihat berdasarkan kategorinya, Indonesia juga menyabet urutan kedua dalam makanan halal (halal food), peringkat ketiga untuk fesyen muslim, peringkat keenam untuk keuangan syariah, dan peringkat kesembilan untuk farmasi dan kosmetik halal.
"Kolaborasi ISEF dengan HEI diharapkan dapat memperkuat sinergi antar pemerintah dan pelaku usaha dalam halal lifestyle dan perekonomian syariah," tutur Wahyu Purnama A., Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, di konferensi pers pada Senin (26/9).
Pada tahun ini ISEF akan dibuat lebih istimewa dan meriah. Dengan menempati area seluas 10.000 m2, yang dimeriahkan dengan 62 rangkaian agenda seminar, talkshow, dan berbagai event lain.
Sebagai perhelatan halal festival terbesar di Indonesia, ISEF 2023 turut menggandeng 22 Kementerian dan Lembaga, 37 asosiasi, 1.003 pelaku industri dan 46 mitra internasional.
Rachmat Surtanas Marpaung, selaku Ketua Umum Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI) melihat potensi Indonesia dengan penganut Muslim terbesar di dunia mengembangkan gaya hidup dan produk halal yang lebih mengayomi masyarakat.
"Selain potensi tersebut, kami juga melihat dapat mendorong pariwisata ramah Muslim yang meningkatkan perekonomian negara," tutur Rachmat.
ISEF 2023 juga diharapkan dapat menjadikan halal lifestyle di Indonesia dengan bukan hanya sekedar literasi, namun membangun kawasan halal yang lebih besar.
Tak luput, tahun ini ISEF 2023 dan HEI turut memberikan penghargaan untuk para pegiat halal mulai dari pesantren terbaik, bisnis halal hingga lainnya.
Wahyu juga menegaskan akan menggandeng beberapa pesantren di Indonesia untuk turut berpartisipasi dalam perhelatan halal festival ini.
"ISEF ini juga tidak menghadirkan bisnis, namun memberikan penghargaan bagi para pegiat halal produk lainnya, dan menggandeng pengusaha mikro dan makro untuk bergabung," ujar Wahyu Purnama.
Penguatan halal lifestyle ini bukan hanya sekedar literasi. Hal ini mendorong KPMI agar membangun komunitas masyarakat Muslim lainnya untuk berkembang.
ISEF 2023 juga menggelar beberapa event lainnya seperti Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MF) yang melibatkan desainer internasional untuk dapat meningkatkan skala dan Indonesia menjadi acuan modest fesyen dunia. Serta International Halal Chef Competition (IN2HCC) sebagai event pertama di dunia.
"Hal ini juga menjadi cita-cita kedepan KPMI dan HEI, agar membangun komunitas masyarakat Muslim di Indonesia." tutup Lucky Cahyo Kencono, Sekjen KPMI.