Pemain Kunci Otomotif

Indonesia Menjadi Pemain Kunci di Pasar Otomotif Asia Tenggara

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan bahwa Indonesia telah menjadi pemain kunci di pasar otomotif regional.

Featured-Image
Pabrik DFSK menyiapkan fasilitas produksi kendaraan listrik di pabrik yang berlokasi di Cikande, Banten. (Foto: dok. DFSK)

bakabar.com, JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan bahwa Indonesia telah menjadi pemain kunci di pasar otomotif regional, sekaligus menjadi penyumbang penting bagi perekonomian nasional.

"Dengan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan, terobosan teknologi dan inovasi, pertumbuhan kelas menengah, serta permintaan mobil meningkat, sehingga mengubah Indonesia menjadi pusat otomotif yang sibuk di Asia Tenggara,” ucapnya dalam acara Power Dinner GIIAS 2023 di Jakarta, Senin (7/8).

Lebih jauh Menperin Agus menjelaskan, sektor otomotif di Indonesia tidak hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga memberikan peluang ekonomi yang signifikan, baik bagi perusahaan domestik maupun asing.

"Industri otomotif telah menjadi katalis untuk inovasi, penelitian, dan pengembangan, yang juga menentukan mobilitas dan transportasi masa depan bangsa kita," pungkasnya.

Baca Juga: Toyota Indonesia Sumbang 56,2 Persen Ekspor Otomotif Nasional

Ia menambahkan, saat ini, kekuatan industri otomotif di Tanah Air didukung oleh 21 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat, dengan total kapasitas produksi sebanyak 2,35 juta unit per tahun.

Industri otomotif, kata dia, juga telah menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 38 ribu orang, serta lebih dari 1,5 juta orang yang bekerja di sepanjang rantai pasok otomotif dari tier-1 sampai tier-3.

"Bahkan, sektor ini mampu memberikan devisa yang signifikan melalui capaian ekspornya. Selain itu, ekspansi industri yang cepat telah mempersiapkan jalan untuk investasi besar, menghasilkan ekosistem produsen, pemasok, dealer, dan penyedia layanan yang kuat," ungkapnya.

Baca Juga: Parjo 2023 Hadirkan Ragam Stand Otomotif yang Unik, Intip Keseruannya

Menperin juga menegaskan komitmen Kementerian Perindustrian untuk terus memacu sektor industri tetap berinvestasi dalam riset dan pengembangan (R&D) mendorong pertumbuhan yang inklusif, dan mempromosikan kelestarian lingkungan.

"Kami juga aktif mendorong sektor publik maupun komersial bisa bekerja sama untuk menjaga industri otomotif Indonesia tetap terdepan dalam inovasi, efisiensi, dan daya saing," terang Agus.

Pada kuartal II tahun 2023, industri otomotif tumbuh 9,66 persen, lebih tinggi dibanding kinerja industri pengolahan nonmigas yang tumbuh sebesar 4,56 persen (yoy).

Selain itu, ekspor CBU meningkat sebesar 25 persen dari tahun ke tahun, sehingga capaian pada kuartal I tahun 2023 menjadi 3,15 miliar dolar AS.

Baca Juga: Cara Auto2000 Tingkatkan Peran dan Potensi Wanita di Dunia Otomotif

Pemerintah juga terus berupaya mencapai target pengembangan kendaraan listrik (EV).

Kemenperin pun optimistis, penjualan EV di Indonesia akan semakin meningkat drastis di mana pada sepanjang 2022, total kendaraan listrik yang terjual sebanyak 10 ribu unit.

Hal itu seiring kecepatan tinggi inovasi teknologi yang telah mengantarkan era baru mobilitas, dengan kendaraan listrik, kemampuan self-driving, dan praktik ramah lingkungan yang mempengaruhi masa depan.

Baca Juga: Neta Auto Ajak Handal Indonesia Motor buat Rakit Mobil di Tanah Air

Agus menuturkan, Kemenperin memiliki kebijakan untuk memastikan bahwa langkah ini menuju ke arah yang benar.

Untuk industri yang didedikasikan mengembangkan atau memperluas fasilitas produksi EV di Indonesia, program tersebut mencakup keringanan dan potongan PPN, pembebasan bea masuk, dan pungutan lainnya.

"Inisiatif ini telah membuahkan hasil, karena kami melihat sejumlah komitmen investasi langsung yang akan segera terealisasi,” tutup Agus.

Editor


Komentar
Banner
Banner