bakabar.com, BALIKPAPAN – Pemerintah Arab Saudi disebut-sebut menambahkan kuota haji untuk Indonesia sebanyak 10 ribu jemaah.
Kabar ini menjadi angin segar bagi para calon jemaah haji yang masih menunggu giliran.
Namun Kementerian Agama (Kemenag) Kaltim mengaku pesimis bisa mendapatkan jatah dari 10 ribu tambahan kuota tersebut. Pihaknya hanya bisa menunggu keputusan dari Kemenag Puat terkait jatah tambahan tersebut.
“Ada 10 ribu, itu masih ada keputusan dari pusat. Nanti kalau pusat membagi-bagi ke daerah baru ketahuan. Tapi kalau menteri ngomong nggak sanggup ya nanti seadanya aja yang berangkat,” kata Kepala Kanwil Kemenag Kaltim, Masrawan ditemui di Asrama Haji pada Kamis (23/6) malam.
Masrawan mengatakan sekalipun kuota tersebut diberikan kepada Kaltim, pihaknya juga mengaku tidak siap lantaran waktu pelaksanaan haji sudah sangat mepet. Terlebih pengurusan administrasi juga memerlukan waktu yang tidak sedikit.
“Peluang kita tipis, karena kita pemberangkatan terakhir, jadi nggak bisa lagi kita. Walaupun bisa pun yang ada di Jakarta sana. Kalau kita menunggu karena yang memutuskan itu dari pusat,” katanya.
“Andai kata dapat kuota itu sudah nggak bisa, karena masalahnya musim haji sudah selesai, nggak bisa. Masalahnya itu berproses, ada Visa, Paspor, dan segala macam, itu yang nggak bisa cepat,” imbuhnya.
Masrawan menambahkan, kalau umpamanya 10 ribu berlaku untuk selamanya, dipastikan tahun akan depan bisa.
“Tapi kalau untuk tahun ini ya nggak bisa. Tapi kita tergantung dari pemerintah Arab Saudi sana, kalau di Arab Saudi sana bilang ditambah ya bisa kita,” pungkasnya.