bakabar.com, JAKARTA – Peringatan Imlek 2019 jatuh pada pekan pertama, Februari 2019 ini. Di Tiongkok, momen ini adalah musim liburan terpanjang.
Menurut agen perjalanan China Ctrip, diperkirakan lebih dari 400 juta orang akan melakukan perjalanan ke seluruh negara untuk reuni keluarga.
7 juta di antaranya diperkirakan akan memilih ke luar negeri. Namun dari analisis yang ada, diperkirakan mereka akan condong memilih Asia.
Baca Juga:Ini 5 Destinasi Wisata di Papua yang Menarik Untuk Dikunjungi
“Saya sebenarnya ingin pergi ke Australia, tetapi terlalu mahal, dan biaya hotel serta visa yang mahal,” ujar He Yanping pekerja periklanan di Beijing dikutip dari CNN Indonesia, Selasa 5 Februari 2019.
Pria 26 tahun itu tak memilih liburan ke Eropa atau Amerika pada tahun ini. Ia lebih memilih liburan ke Malaysia selama 11 hari yang ia perkirakan akan menghabiskan biaya antara 8.000 hingga 10.000 yuan.
Selain visa dan biaya hotel yang dianggap mahal, tak masuknya Sydney atau San Francisco sebagai tujuan wisata turis Tiongkok dirasa cukup mengena, jika melihat ketegangan perdagangan dengan Amerika Serikat (AS) dan perlambatan ekonomi global.
Ctrip mengatakan Indonesia masuk dalam tujuan Liburan Imlek paling populer setelah Thailand, dan Jepang. Indonesia mengungguli Singapura yang juga semuanya bisa dicapai sekira tujuh jam penerbangan dari Beijing atau Shanghai.
Kunjungan turis dari Tiongkok untuk liburan Imlek tahun ini terbilang ramai, kata Ida Bagus Agung Partha Adnyana, ketua Dewan Pariwisata Bali.
“Kami optimis bahwa pemesanan akan berakhir sama (seperti 2018),” katanya dikutip dari CNN Indonesia.
Terpisah, Kementerian Pariwisata memperkirakan 200 ribu turis Tiongkok akan berkunjung ke Indonesia sepanjang Febuari 2019 ini.
“Dari tahun ke tahun, wisman Tiongkok yang berkunjung ke Indonesia selalu membludak selama Imlek dan Cap Go Meh, sambil berusaha membuat tahun Februari sebagai musim puncak (musim puncak wisata) bagi wisatawan asal Negara Tirai Bambu,” jelas Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Regional I (Great China) Kemenpar, Vinsensius Jemadu dikutip dari Antara, belum lama ini.
Baca Juga:Apa Kabar Kota Tua Kampung Sungai Jingah Banjarmasin?
Editor: Fariz Fadhillah
