Fasilitas Riset Baterai EV

Hyundai dan Seoul National University Dirikan Fasilitas Riset Baterai EV

Hyundai Motor Group dan Seoul National University resmikan Pusat Penelitian Baterai Gabungan, untuk bangun kepemimpinan global di bidang baterai.

Featured-Image
Hyundai dan Seoul National University dirikan pusat penelitian baterai gabungan. (Foto: dok. Realita Rakyat)

bakabar.com, JAKARTA - Hyundai Motor Group dan Seoul National University (SNU) meresmikan Pusat Penelitian Baterai Gabungan, untuk membangun kepemimpinan global di bidang baterai.

Executive Chair Hyundai Motor Group, Euisun Chung mengatakan bahwa misi dalam mengembangkan beragam solusi mobilitas dengan baterai mutakhir didorong oleh komitmen teguh perusahaan demi lingkungan yang berkelanjutan.

Dengan memelopori usaha riset dan pengembangan (R&D) gabungan ini, kami berharap bisa mendorong semua peneliti untuk memimpin transisi menuju elektrifikasi industri mobilitas," kata Euisun Chung dalam keterangan resminya, Minggu (30/7).

Baca Juga: Hyundai Pony, Mobil Pertama yang Diproduksi Massal dan Diekspor

Sementara itu, President Seoul National University, Hong Lim Ryu mengatakan Pusat Penelitian Baterai Gabungan ini akan menjadi awal untuk teknologi baterai yang andal dan aman serta sejalan dengan dasar inovasi Hyundai di bidang elektrifikasi.

"Kami berharap fakultas dan mahasiswa pascasarjana terbaik akan bersinergi dengan para peneliti kompeten dari Hyundai Motor Group dalam membangun fondasi untuk berbagai inovasi lainnya, dari pembelajaran baterai hingga penerapannya," ujarnya.

Fasilitas ini mulai dikembangkan pada November 2021 saat kedua perusahaan menandatangani nota kesepahaman (MoU) mengenai “pendirian pusat penelitian baterai gabungan serta penelitian gabungan jangka menengah ke panjang” untuk mewujudkan netralitas karbon dan membangun ekosistem riset baterai.

Fasilitas riset baru ini akan memiliki ruang khusus untuk penelitian baterai di bawah naungan Institute of Chemical Processes Seoul National University yang memiliki tiga lantai (901 m2).

Baca Juga: Hyundai Hadirkan Stargazer Varian Essential, Fitur Tambah Banyak

Bangunan yang pertama dibangun di SNU ini terdiri dari tujuh laboratorium dan ruang konferensi untuk pengembangan, analisis, pengukuran, dan pemrosesan baterai.

Pusat Penelitian Baterai Gabungan berfokus pada riset mutakhir terhadap teknologi baterai generasi selanjutnya yang bisa meningkatkan jarak tempuh EV dan memotong waktu pengisian daya, serta meneliti teknologi pemantauan kondisi baterai dan teknologi pemrosesan inovatif.

Total 22 proyek penelitian secara khusus dilakukan dalam empat divisi, termasuk baterai lithium, baterai solid-state, sistem manajemen baterai (BMS), dan teknologi pemrosesan baterai.

Sebanyak 21 profesor dan mahasiswa pascasarjana serta doktor dari berbagai universitas unggulan Korea Selatan berpartisipasi dalam penelitian tersebut.

Baca Juga: Hyundai Hadirkan 2 Diler Baru di Jawa Barat dan NTT, Ini Fasilitasnya

Dari 22 proyek riset, sebanyak 14 proyek meneliti kemampuan baterai lithium dan solid-state dalam pengembangan baterai generasi selanjutnya.

Di bidang baterai lithium, penelitian akan dilakukan terhadap teknologi elemen material lithium-elektrolit berdaya tahan tinggi serta analisis bentuk untuk menekan risiko deteriorasi.

Sementara, di bidang baterai solid-state, penelitian akan dilakukan terhadap material anode berbasis sulfida, metode pelapisan elektroda/elektrolit, dan material katode aktif dengan densitas energi ultra-tinggi.

Fokus Pusat Penelitian Baterai Gabungan bukan hanya terhadap riset teoretis, melainkan juga riset dan pengembangan yang berorientasi pada produksi massal.

Baca Juga: Tim Mitsubishi Ralliart Percayakan Keandalan All New Triton di AXCR 2023

Dalam penelitian industri-akademia umum, waktu dan biaya tambahan seringkali tak bisa dihindari agar hasilnya dapat diterapkan pada produk-produk yang diproduksi massal.

Oleh sebab itu, Pusat Penelitian Baterai Gabungan ini memiliki mutu infrastruktur penelitian yang sama dengan perlengkapan canggih yang digunakan pusat R&D Hyundai Motor dan Kia.

Mulai dari perangkat analisis baterai yang akurat, rheometer dengan akurasi tinggi, peralatan manufaktur sel, dan perlengkapan pengukuran impedans, sehingga hasil penelitian di universitas tersebut bisa diterapkan dengan cepat di berbagai produk.

Dalam memastikan aktivitas penelitian tetap lancar, Hyundai Motor Group akan berinvestasi KRW 30 miliar per 2030, termasuk pembangunan Pusat Penelitian Baterai Gabungan dan persiapan peralatan penelitian.

Editor
Komentar
Banner
Banner