bakabar.com, KOBAR - Helikopter Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mogok di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Penyebabnya, terungkap.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari meliris keterangan tertulis, Kamis (27/7) pagi.
Dalam keterangan itu, disebutkan kejadian bermula saat pilot merasakan adanya getaran dalam penerbangan. Helikopter dari Palembang menuju Pangkalan Bun.
Pilot kemudian memutuskan untuk landing di Any Open Area (AOA) atau area terbuka. Untuk melakukan pemeriksaan enginer.
"Adapun pendaratan di area terbuka (landing AOA) merupakan keputusan pilot jika helikopter terhalang oleh cuaca buruk atau terdapat gangguan. Sehingga harus dilakukan pengecekan dan perbaikan di tempat sebelum melanjutkan penerbangan kembali ke tujuan," terangnya.
Baca Juga: Helikopter BNPB Mogok di Pangkalan Bun
Setelah dilakukan pengecekan, Helikopter Tipe Mi8 MTV1 dengan nomor registrasi EX-08042 milik BNPB ini tak mengalami kerusakan apapun.
"Untuk pilot serta kru juga dipastikan dalam kondisi selamat setelah helikopter mendarat dengan sempurna. Namun, karena bidang landasan tidak kuat menahan beban helikopter, maka roda bagian depan amblas," bebernya.
Abdul Muhari mengatakan, saat ini helikopter masih berada di lokasi pendaratan darurat. Menunggu tambahan bahan bakar untuk melakukan Ground Run (Engine Running) untuk melanjutkan penerbangan ke Lanud Pangkalan Bun.
"Helikopter tersebut rencananya akan digunakan untuk pelaksanaan water bombing sebagai upaya penanganan bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Kalimantan Selatan dan melakukan patroli," tandasnya.
Seperti diketahui, helikopter milik BNPB itu mendarat darurat di wilayah Kelurahan Mendawai Sebrang, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, Rabu (26/7) tadi.