bakabar.com, BANJARBARU - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel mensiagakan sebanyak 6 helikopter milik BNPB, meski kasus karhutla di Kalsel terus mengalami penurunan.
Keenam helikopter tersebut di antaranya terdiri dari dua helikopter patroli dan empat helikopter water bombing.
"Semuanya masih berada di Banua hingga akhir masa status siaga karhutla," papar Kabid Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kalsel, Pormadi Dharma, Sabtu (21/10).
BPBD Kalsel sebelumnya menetapkan status siaga karhutla di Kalsel akan berakhir pada 15 November mendatang. Meski kasus karhutla terus mengalami penurunan, pihaknnya melalui satgas darat dan udara masih tetap meminta agar meningkatkan kesiagaan karhutla.
Berdasarkan catatan BPBD, sejumlah wilayah yang masih memunculkan titik apa di Kalsel di antaranya terjad di Kalsel bagian timur. Khususnya di daerah Kotabaru dan Tanah Bumbu.
Karhutla masih terjad di sejumlah kabupaten di antaranya karena intensitas turunnya hujan saat ini didominasi di Kalsel bagian barat.
Sejumlah daerah yang memiliki intensitas hujan tinggi di Kalsel bagian barat di antaranya di Barito Koala, Banjarmasin, Banjarbaru, dan Hulu Sungai.
Pormadi menerangkan masih terdapat sebagian titik panas di Kabupaten Banjar, tepatnya di kawasan Gubernur Syarkawi.
"Saat ini kami lebih fokus ke pembasahan lahan guna antisipasi karhutla," timpal Ariansyah, Kasubbid Kesiapsiagaan BPBD Kalsel.
Seperti diketahui, dalam sepekan terakhir, hujan kerap mengguyur Banjarmasin, Banjarbaru, Banjar, Tanah Laut dan Hulu Sungai.
Intensitas hujan pun bervariasi. Dari sedang hingga deras. Dari prediksi BMKG, hujan yang terjadi belakangan ini lantaran kelembapan udara yang cukup tinggi di lapisan atas atmosfer di sekitar Kalsel.
Selain itu, juga adanya gangguan gelombang atmosfer Rosby dan Kelvin di wilayah Kalimantan Selatan. Sehingga semakin menjadikan peningkatan potensi awan hujan.