Bursa Kripto

Harga Stagnan, Bitcoin Terkena Harapan Palsu

Bitcoin tampaknya stagnasi sejak pertengahan Agustus. Setelah harapan palsu mengenai persetujuan ETF Bitcoin spot di Amerika Serikat.

Featured-Image
Ilustrasi - Pasar kripto dalam sistem blockchain. Foto: Indodax.

apahabar.con, JAKARTA - Bitcoin tampaknya stagnasi sejak pertengahan Agustus. Setelah harapan palsu mengenai persetujuan ETF Bitcoin spot di Amerika Serikat.

Sedangkan, di awal pekan bulan September. Harga Bitcoin berada dalam kisaran USU25.000 hingga USU26.000. Yang mana disebabkan oleh rendahnya volume transaksi.

"Mayoritas analis pasar kripto masih menyalahkan Securities and Exchange Commission (SEC) atas stagnasi Bitcoin,"  kata Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, Sabtu (9/9).

Baca Juga: Potensi Kripto dan Bitcoin, Tokocrypto Optimis Menatap September

SEC telah menunda persetujuan ETF Bitcoin Spot yang awalnya dijadwalkan pada September 2023.

"Namun saat ini belum ada kepastian kapan persetujuan ini akan diberikan," terangnya.

Dia melihat ada dua narasi utama yang berpengaruh pada keputusan persetujuan ETF ini.

"Pertama, persetujuan bisa saja terjadi pada akhir tahun 2023. Kedua, pada awal tahun 2024 menjelang periode halving Bitcoin," jelasnya.

Dia juga menyoroti bahwa reli yang terjadi setelah keputusan Grayscale tidak harus dianggap sebagai tanda Bitcoin sedang memasuki fase pertumbuhan.

Baca Juga: Pasar Dunia Labil, Bitcoin Pasang Harga Diskon

"Ya perkiraannya Bitcoin akan mengalami reli positif setelah halving pada tahun 2024," ungkapnya.

Ketidakpastian ini telah membuat investor pesimis dan kurang tertarik untuk melakukan transaksi beli atau jual.

Sehingga, volume transaksi Bitcoin saat ini berada pada level terendah. "Bahkan terendah sejak akhir 2020 menurut data dari CryptoQuant," pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner