bakabar.com, PARINGIN – Harga jual umbi porang saat ini mengalami penurunan drastis. Kini umbi porang hanya dihargai Rp 2.200 hingga Rp 3.000 perkilogramnya.
Umbi porang yang sebelumnya menjadi primadona para petani di Kabupaten Balangan, kini mengalami penurunan harga yang cukup drastis.
Petani porang kini mulai merasa resah dan cemas, khawatir jika kondisi ini terus terjadi berkepanjangan, mereka akan menelan banyak kerugian.
Salah satu petani yang merasakan penurunan harga adalah Anton, warga Desa Buntu Karau RT 01, Kecamatan Juai, Balangan.
Menurutnya, umbi porang pada 2020 sampai 2021 lalu berada di harga Rp 9.000-Rp 15.000, kini turun berkala sekitar Rp 2.200-Rp 3.000 perkilogramnya.
Sementara, umbi porang yang telah diolah menjadi chip kering, yang semula Rp 58.000-Rp 68.000 perkilogram, turun menjadi Rp 20.000-Rp 22.000 perkilogramnya.
Harga yang terus turun membuat petani porang menjadi resah dan terbayang bayang akan merugi.
Jika kondisi ini terus berlangsung, agar tidak khawatir merugi sebagai solusi Anton memberikan saran untuk melakukan tanam tumpang sari seperti yang ia lakukan.
“Lahan tidak hanya difokuskan pada tanaman porang, kita bisa menanam jagung, kedelai, kacang tanah dan kacang hijau, karena tanaman jenis porang bisa tumbuh berdampingan dengan tanaman lainnya,” ucapnya kepada bakabar.com, Selasa (2/8).
Anton berharap adanya campur tangan dari pemerintah, agar petani porang bisa memaksimalkan hasil tanamannya.
“Kita butuh alat dan pembelajaran agar bisa membuat produk olahan sendiri yang terbuat dari porang, seperti tepung dan beras. Meski awalnya sedikit, nanti akan berkembang dengan sendirinya,” ungkapnya
Diketahui, lahan Anton menjadi panen perdana tamanan porang di Kabupaten Balangan, hasil panennya menyumbang 30 Ton untuk di ekspor ke Jepang pada april 2021 lalu.