News

Harga Pertalite Turun Lagi, Menteri ESDM: Insyaallah

apahabar.com, BANJARMASIN – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif membuka peluang turunnya harga…

Featured-Image
Petugas operator SPBU di Belitung Banjarmasin melakukan sosialiasi pembelian BBM via subsidi kepada pengendara mobil pada hari pertama uji coba, Jumat 1 Juli 2022. apahabar.com/Bahaudin Qusairi

bakabar.com, BANJARMASIN – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif membuka peluang turunnya harga BBM Pertalite. Di tengah melandainya harga minyak dunia, menurutnya bisa saja terjadi.

“Iya nanti kita lihat kalau harga minyak membaik ya insyaallah (harga Pertalite bisa turun),” kata Arifin kepada wartawan di Hotel Ayana MidPlaza, Jakarta Pusat, Jumat (9/9), dikutip bakabar.com dari Detik.com.

Harga Pertalite bisa saja kembali turun, asal harga minyak mentah paling tidak di angka US$40 per barel. Gambarannya, harga minyak dunia US$41 ketika harga pertalite berada di angka Rp7650.

Namun harga minyak dunia bukan satu-satunya faktor. Menteri BUMN Erick Thohir pernah berkata naik turunnya harga BBM juga menyesuaikan nilai subsidi dari pemerintah.

Artinya, perlu ada penyesuaian kembali dengan mempertimbangkan harga keekonomian. Gambarannya, harga Pertalite saat ini Rp10 ribu atau masih di bawah keekonomiannya, yakni Rp14 ribu. Sedang solar yang kini dijual Rp 6.800 per liter harga keekonomiannya Rp 13.950/liter. Selisih itulah yang disubsidi oleh pemerintah.

Kembali ke Arifin, pemerintah sedang merevisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran BBM. Perpers berkaitan pembatasan pembelian BBM subsidi.

“Sekarang sedang dibahas karena ada beberapa opsi. Pertimbangannya kan dalam, kita juga mengidentifikasinya harus teliti,” ujarnya.

Di satu sisi, Arifin meminta masyarakat secara sadar dapat menghemat konsumsi BBM. “Caranya, yang biasa keluar bensin 3 liter bisa enggak 2 liter aja, kurangi menghirup udara yang berpolusi dengan CO2,” ujarnya.

Seperti diwartakan sebelumnya, harga pertalite telah naik menjadi Rp10 ribu per liter dari semula Rp7.650. Kementerian Keuangan melihat potensi peningkatan inflasi sampai 1,9 persen hingga akhir tahun.



Komentar
Banner
Banner