Hot Borneo

Harga Bawang Merah Naik, Disdag Kalsel Beri Penjelasan

Harga bawang merah di Kalsel melonjak jadi Rp 38 ribu per kilogram.

Featured-Image
Penjelasan Disdag soal naiknya harga bawang merah. Foto-MC Kalsel

bakabar.com, BANJARBARU - Harga bawang merah di Kalsel melonjak jadi Rp 38 ribu per kilogram. Kenaikan sendiri terjadi di bulan lalu.

Pedagang toko kelontong di Desa Tungkaran, Kabupaten Banjar, Purmawati mengatakan, saat ini dirinya menjual bawang seharga Rp38 ribu per kilogram.

Sebelumnya, Purma mengaku menjual bawang merah dengan harga 35 ribu rupiah per kilogram. "Sekitar bulan lalu sudah naik," ujarnya, Rabu (1/2).

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perdagangan Kalsel, Birhasani memberikan klarifikasi kenaikan harga bawang merah di tingkat pedagang.

Birhasani menyebut, kenaikan harga bawang di tingkat pedagang lantaran biaya produksi yang tinggi. Karenanya kata dia, pemerintah pusat menetapkan harga acuan di tingkat konsumen.

Dirinya membeber, sebelumnya harga acuan di tingkat konsumen hanya Rp32 ribu per kilogram. Sedangkan sekarang, harga acuannya Rp41.500 per kilogram.

"Sehingga harga jual di konsumen harus menyesuaikan karena dihitung biaya produksi pupuk, pemeliharaan, obat dan bibit," ujar Birhasani.

Oleh sebab itu, secara signifikan naiknya harga bawang merah di pasaran ini tercatat sebagai pendorong inflasi. Ini juga faktor kebijakan yang dibuat pemerintah bukan pedagang.

"Tujuannya, agar petani tetap bersemangat menanam bawang sehingga tidak merugikan," imbuhnya.

Selain bawang merah, Birhasani menyebut bahwa beras juga mengalami kenaikan ditingkat petani karena biaya produksi yang semakin meningkat.

Karenanya, pemerintah pusat juga akan menetapkan harga baru untuk beras melalui Badan Pangan Nasional. Harga baru beras ini untuk mendorong kesejahteraan petani.

Oleh karena itu, Kalsel harus berbenah di bidang pertanian baik sarana dan prasarana agar mampu memotivasi para petani untuk lebih banyak berproduksi.

“Kita harus berbenah baik itu dari segi perairan, jalan pertanian dan lainnya guna menunjang produksi padi Kalsel," tandas Birhasani.

Editor


Komentar
Banner
Banner