bakabar.com, JAKARTA - Dinas Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melakukan operasi pasar murah untuk menekan inflasi akibat ketersediaan beras lokal di pasaran mengalami penurunan sebagai dampak gagal panen di sejumlah kabupaten.
"Kita perlu waspada mengingat penurunan produksi beras lokal seperti beras siam, unus, dan mutiara," kata Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan Birhasani di Tabalong, Selasa (23/5).
Dia menjelaskan kondisi ini pun menyebabkan harga beras lokal di pasaran masih mahal seperti beras unus mencapai Rp18.500 per liter dan siam mutiara Rp22 ribu per liter.
Birhasani mengungkapkan sejak September 2022 upaya pengendalian inflasi terus dilakukan namun inflasi Kalsel masih di atas nasional. Kali ini operasi pasar murah melibatkan pelaku usaha dan distributor dari Kota Banjarmasin serta UMKM lokal yang mempromosikan produk lokal kepada masyarakat.
Baca Juga: Pasar Murah, Gubernur Kalsel: untuk Menstabilkan Harga Bahan Pokok
Operasi pasar murah di Taman Giat Tanjung Kabupaten Tabalong dilaksanakan selama tiga hari, 23 sampai 25 Mei 2023.
Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Tabalong Norzain A Yani mengatakan kegiatan kali ini merupakan program dari TPID Provinsi Kalsel bersama Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdangan Tabalong untuk mengendalikan inflasi daerah.
"Saat ini Tabalong menjadi pengukur Indeks Harga Konsumen bersama Kabupaten Kotabaru dan Kota Banjarmasin," ungkap Norzain.