bakabar.com, BANJARMASIN– Harga batu bara turun untuk hari ketiga berturut-turut pada akhir perdagangan Kamis (15/11/2018).
Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara di bursa ICE Newcastle untuk kontrak teraktif Januari 2019 ditutup turun 0,15% atau 0,15 poin di level US$102,30 per metrik ton.
Di bursa ICE Rotterdam, harga batu bara untuk kontrak teraktif Januari 2019 mampu rebound dengan menanjak 1,73% atau 1,50 poin dan berakhir di level 88,30 kemarin.
Adapun harga batu bara thermal untuk pengiriman Januari 2019 di Zhengzhou Commodity Exchange kembali terkoreksi dan berakhir turun 0,62% atau 3,8 poin di level 613 yuan per metrik ton, pada perdagangan Kamis.
"Eskalasi lebih lanjut dalam pembatasan impor batu bara belum diverifikasi, sedangkan permintaan di pasar spot lesu," jelas analis Huatai Futures Sun Hongyuan dalam risetnya, seperti dikutip Bisnis.com dari Bloomberg.
Sementara itu, harga minyak mentah menguat pada perdagangan Kamis (15/11) saat ketegangan atas sanksi Amerika Serikat (AS) terhadap Arab Saudi mengimbangi lonjakan stok minyak mentah AS.
Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Desember ditutup naik 0,4% atau 0,21 poin di level US$56,46 per barel di New York Mercantile Exchange.
Minyak Brent untuk pengiriman Januari berakhir naik 0,50 poin atau 0,76% di level US$66,62 per barel di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London.
Dilansir Bloomberg, minyak mentah menguat setelah AS mengeluarkan sanksi keuangan terhadap 17 pejabat Saudi atas kematian jurnalis Jamal Khashoggi, beberapa jam setelah kerajaan menuntut 11 orang atas pembunuhan itu.
Gejolak geopolitik ini menutupi efek laporan pemerintah yang menunjukkan peningkatan penyimpanan minyak mentah mingguan terbesar sejak Februari 2017.
“Kenaikan stok minyak mentah besar-besaran yang kami lihat pekan demi pekan di AS menarik semua risiko geopolitik dari harga minyak mentah,” kata Rob Thummel, direktur pelaksana di Tortoise, seperti dikutip Bloomberg.
"Pengumuman tentang sanksi menempatkan beberapa risiko kembali ke pasar,” lanjutnya.
Di antara para pejabat yang dijatuhi sanksi adalah Saud al-Qahtani, mantan penasihat senior Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Hukuman yang membekukan aset dan membatasi akses ke sistem keuangan AS ini dijatuhkan tidak lama setelah AS mengumumkan rencana untuk mengakhiri penerbangan pengisian bahan bakar udara untuk koalisi pimpinan Saudi yang memerangi pemberontak Houthi di Yaman.
Pada saat yang sama, spekulasi dari pemangkasan pasokan OPEC terbaru juga menjadi sentimen positif meningkatkan harga minyak mentah. OPEC dan mitranya sedang mempertimbangkan untuk mengurangi produksi lebih dari 1 juta barel per hari yang diajukan Arab Saudi awal pekan ini.
Pergerakan harga batu bara kontrak Januari 2019 di bursa Newcastle
Tanggal
US$/MT
15 November
102,30
(-0,15%)
14 November
102,45
(-4,12%)
13 November
106,85
(-0,60%)
12 November
107,50
(+1,08%)
9 November
106,35
(+0,66%)
Sumber data: Bloomberg
Sumber: Bisnis.com
Editor: Fariz