Strategi Hadapi Pemanasan Global

Hadapi Emisi Karbon Sektor Ketenagalistrikan, ESDM Percepat Pembangunan-Interkoneksi Pembangkit EBT

Kementerian ESDM mengatakan perlunya beberapa strategi untuk mengakselerasi dalam mengurangi emisi GRK sektor energi.

Featured-Image
Gedung Kementerian sumber daya dan Energi mineral di Jakarta Pusat. (Foto: dok. ESDM)

bakabar.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman P. Hutajulu mengatakan perlunya beberapa strategi untuk mengakselerasi dalam mengurangi emisi GRK sektor energi.

Hal itu sebagai langkah serius pemerintah Indonesia untuk menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK), yang dibuktikan dalam dokumen Enhanced Nationally Determined Contribution (E-NDC) di mana pada tahun 2030.

Pertama, mempercepat pembangunan pembangkit listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) dan interkoneksi melalui supergrid.

"Pada peta jalan transisi energi, proyeksi kebutuhan listrik Indonesia pada tahun 2060 akan mencapai 1.942 Tera Watt Hour (TWh) dan konsumsi listrik per kapita sebesar 5.862 KWh. Listrik tersebut akan dihasilkan 100 persen dari EBT dengan total kapasitas sekitar 708 Giga Watt (GW) pada tahun 2060," jelasnya saat ditemui, Jumat (23/3).

Baca Juga: Tambang Ilegal Marak, Menteri ESDM: Kerugian Negara Rp 3.5 Triliun

Kemudian, perlunya moratorium PLTU serta mempensiunkan secara dini PLTU yang sudah ada. "Selanjutnya, menerapkan prinsip-prinsip efisiensi energi secara masif," lajutnya.

Lebih lanjut, penurunan emisi dengan mendorong penggunaan kendaraan listrik serta kompor induksi secara massal.

"Terakhir, yaitu dengan pengembangan smart grid untuk mengatasi intermittency pada variable renewable energy," jelasnya.

Tentunya untuk menuju komitmen itu tidaklah mudah bagi pemerintah Indonesia. Jisman mengeklaim pendanaan proyek infrastruktur perluasan dekarbonisasi menjadi salah satu tantangan terbesarnya.

Baca Juga: Larangan Ekspor Komoditas Mineral, Menteri ESDM: Indonesia Jadi Panutan

"Karenanya, kami berharap dari pertemuan yang diselenggarakan MKI ini bisa menghasilkan dan memberikan suatu rekomendasi kepada pemerintah dalam mengurangi GRK dan mencapai NZE, khususnya di sektor ketenagalistrikan," pungkas Jisman.

Untuk diketahui, dalam mewujudkan komitmen pengurangan emisi GRK, Jisman menyebutkan bahwa Kementerian ESDM telah berkolaborasi dengan kementerian dan lembaga lain.

Serta stakeholder terkait untuk melakukan pemodelan guna menghasilkan peta jalan transisi energi, yang berisikan target dan milestone yang akan ditempuh Indonesia dari sisi supply dan demand energi untuk menuju Net Zero Emission pada tahun 2060 atau lebih cepat.

Editor
Komentar
Banner
Banner