Bendungan Cipanas

Habiskan Dana Rp 2,03 Triliun, Begini Kecanggihan Bendungan Cipanas

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun Bendungan Cipanas di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Featured-Image
Progres konstruksi Bendungan Cipanas di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, sudah hampir rampung seluruhnya. (Foto: Dok. Kementerian PUPR)

bakabar.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun Bendungan Cipanas di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Proyek tersebut menghabiskan dana sebanyak Rp2,03 triliun.

Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja mengungkapkan, bendungan tersebut mampu menampung kebutuhan air baku sebesar 850 liter/detik bagi bandara Kertajati, kawasan permukiman dan kawasan industri di Kawasan Rebana. 

"Konstruksi Bendungan Cipanas sudah selesai fisiknya 98% dan sejak Mei 2023 lalu sudah mulai digenangi air. Dengan curah hujan yang ada, diharapkan pada bulan Oktober 2023 sudah bisa mencapai level intake. Jika peresmian dilakukan akhir Agustus 2023 level air sudah cukup tinggi." kata Endra dalam keterangannya, Jumat (14/7).

Baca Juga: Pembangunan Bendungan Jlantah, Menteri PUPR Targetkan Selesai 2023

Ia menjelaskan, bendungan tersebut merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang ditargetkan untuk siap diresmikan pada bulan September 2023 ini. 

Setelah diresmikan, Bendungan Cipanas akan sangat bermanfaat, utamanya untuk menjamin pasokan air ke kawasan irigasi, permukiman dan industri.

"Kita tunggu tentunya informasi dari Istana untuk kunjungan kerja berikutnya ke Jawa Barat, antara lain untuk agenda peresmian Bendungan Cipanas yang sangat penting ini, terutama untuk menjamin pasokan air ke daerah-daerah irigasi, permukiman dan industri," terangnya.

Baca Juga: Dukung IKN, Pemkab Penajam Lanjutkan Pembangunan Bendungan Lawe-Lawe

Sebagai informasi, Bendungan Cipanas memiliki luas genangan 1.315,95 hektare dengan tipe urugan inti tegak. Bendungan ini dapat dimanfaatkan sebagai tampungan air pengendali banjir untuk wilayah Indramayu dan sekitarnya karena mampu mengurangi debit banjir sebesar 488 m3/detik serta memiliki potensi pembangkit listrik sebesar 3 megawatt (MW).

Bendungan multifungsi ini juga memiliki manfaat untuk menyuplai air irigasi pertanian di Kabupaten Sumedang dan Indramayu seluas 9.273 hektare, khususnya di Daerah Irigasi (DI) Cipanas, Cikawung, dan Cibunut. Dukungan air irigasi dari bendungan diharapkan dapat meningkatkan intensitas tanam para petani.

Sebelumnya, para petani di daerah irigasi tersebut menggunakan metode tadah hujan yang hanya menghasilkan satu kali panen dalam setahun.

Editor
Komentar
Banner
Banner