bakabar.com, PALANGKA RAYA – Setelah mundur dari pencalonan wakil Gubernur Kalimantan Tengah pada 25 Mei lalu. Kini, Habib Ismail Bin Yahya menyatakan diri kembali maju dalam kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2020.
Namun kali ini, sebagai orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai, dorongan dari sejumlah tokoh agama, politik dan masyarakat lah yang akhirnya memutuskan dirinya untuk bertarung di Pilkada mendatang.
Bahkan ternyata ada beberapa partai, baik gurem maupun besar yang sudah siap mengusung dirinya. Hanya dengan syarat, jika terpilih Habib Ismail bisa memperbaiki kondisi Kalimantan Tengah di semua aspek.
“Insya Allah 15 hari dari sekarang, partai dan pasangan sudah jelas, saya akan melakukan deklarasi maju,” kata Habib di Palangka Raya, Rabu (17/6).
Menurut Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kalimantan Tengah ini, dirinya sudah melakukan pembicaraan dengan beberapa partai yang bersedia mengusungnya.
Hal itu sudah dikomunikasikan dengan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk ditindaklanjuti.
“Saya ditantang oleh partai pengusung untuk melakukan perbaikan, pembaharuan dan inovasi bagi kemajuan Kalteng kedepan. Akhirnya mereka siap akan memberikan rekomendasi,” ujarnya.
Keputusan Habib untuk bertarung dengan Sugianto Sabran, tidak hanya untuk meramaikan kancah politik saja.
Walau banyak yang sangsi bakal sulit untuk mengalahkan gubernur petahana. Namun dirinya tetap optimistis bisa terpatahkan.
Pasalnya, berkaca dari pengalaman Pilkada di beberapa daerah, ternyata banyak petahana yang tumbang. Ini berarti tidak otomatis akan selalu menang.
Memang, lanjutnya, untuk gerakan petahana lebih luwes dan luas. Sebab inkamben bisa memposisikan diri kemana saja.
“Andai saja saya maju, saya juga petahana. Petahana bersama petahana sama-sama berjuang untuk melakukan terbaik,”ucapnya.
Tetapi yang patut diperhitungkan rivalnya. Sebab dirinya maju di Pilkada, tidak ada istilah kalah. “Prinsip saya adalah vini, vidi, vici, saya datang, berjuang dan menang ” imbuhnya.
Editor: Syarif
